Mohon tunggu...
Ky
Ky Mohon Tunggu... Lainnya - Human

Menulis untuk membaca, membaca untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Merapikan Kecewa

30 Januari 2020   00:43 Diperbarui: 30 Januari 2020   01:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku paling pandai menyusun rencana. Tengah malam begini misalnya. Aku sudah menata sampai usiaku delapan puluh lima. Siapa sangka justru aku yang juga paling banyak kecewa.

Tuhan mungkin tertawa melihatku rapi-rapi berekspektasi. Lalu dia seperti HAHA makhlukku satu ini. Disentilnya satu satu lego yang ku tata sampai usia delapan puluh lima. Berencanalah ky, berencana terus. Berencana sampai kau lihat keputusanKu. Mungkin sambil agak tersenyum miring.

Orang bilang, Tuhan selalu punya yang terbaik untuk tiap-tiap makhluknya. Aku jadi tidak sabar menemui part yang katanya terbaik untukku. Jangan-jangan, sebenarnya usaha memang tidak pernah menghianati hasil. Hanya saja, Tuhan memodifikasi hasil supaya aku kembali berusaha. Usiaku yang delapan puluh lima, siapa tau juga cuma setengahnya.

Tuhan, aku sudah berusaha untuk yang kesekian kalinya. Besok, lusa dan seterusnya jadikan part yang seharusnya menjadi seharusnya. Besok, lusa dan seterusnya jadikan segala yang terjadi padaku adalah yang memang pantas untukku. 

Aku paling pandai menyusun rencana. Hanya saja cuma Tuhan yang bisa mewujudkannya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun