Mohon tunggu...
Rizky Karo Karo
Rizky Karo Karo Mohon Tunggu... Dosen - Profil Singkat

Saya seorang pembelajar. Seorang Muda di Fakultas Hukum di Yogyakarta, enerjik, kalem namun easygoing, sedang belajar untuk menjadi advokat yang dapat membela orang miskin, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran/keadilan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Renungan Singkat Pasca Paskah dari Murid Thomas

18 Mei 2019   11:37 Diperbarui: 18 Mei 2019   11:51 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kebangkitan dan keteladanan Yesus adalah dasar dan fondasi bagi umat Kristiani.Walau dunia berkata tidak tapi kita dengan tegas berkata Ya, Yesus Kristus-lah yang bangkit. Salah satu bukti nyatanya adalah kita selalu mengikrarkan iman percaya kita melalui doa aku percaya.

Kisah Thomas bukanlah kisah yang asing bagi kita. Dalam renungan ini, saya mencoba mengambil sudut pandang bahwa pribadi Thomas bukanlah pribadi yang ragu-ragu, bukanlah pribadi yang pesimis. Ya walaupun Thomas telah mengenal Yesus sebagai murid selama lebih dari 2 (dua) tahun. Saya mencoba melihat dari perspektif bahwa Thomas menggunakan rasionya dalam mengimani Kristus. 

Bukankah Kristus juga mengajarkan dalam Mat 22:37 Terjemahan baru bahwa Kasihilah Tuhan, Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu"

Allah Bapa menciptakan manusia dan memberikan akal budi kepadanya, rindu akan kebenaran. Kejatuhan manusia di Taman Eden disebabkan karena manusia hanya menggunakan akal budinya, tidak menggunakan ketaatanya.Menurut saya, pernyataan iman tanpa rasional dapat menjadikan orang menjadi teroris, menjadi politisi yang tidak baik.

Saya mengamini salah satu perkataan St. Agustinus, yang demikian Credo ut intelligam, non intelligo ut credam bahwa saya percaya supaya saya mengerti bukan saya mengerti supaya saya percaya.

Dalam kehidupan masyarakat, menurut saya orang yang tadinya baik lalu menjadi jahat dikarenakan pemahaman mengenai agama tidak dibarengi oleh rasio melainkan hanya perasaan sehingga ia menjadi fanatic.

Thomas yang dikisahkan sebagai pribadi yang ragu namun menurut saya, sikap ini adalah sikap kritis dan itu sifat yang sangat manusiawi. 

Namun, kritis ini kalau berlebih kacau juga misalnya saya pernah melihat orang dipinggir jalan, x ini melihat kotoran dari jauh, dia yakin kalau itu kotoran tapi dia percaya, lalu dia membuktikanya dengan mengambil ee tersebut dan dicium-ciumi -- kan konyol

Menurut saya, Thomas ingin mengalami perbuatan rohani bukan hanya mendengar dari perkataan orang atau kalau dalam ilmu kita, kita mengenalnya sebagai testimonium de auditum. Kisah ini sama seperti Ayub dalam Ayub 42 ayat 4 hingga 6

Setelah mengalami, Thomas mengaku dengan segenap hatinya bahwa Tuhan Engkau Allahku. Saya yakin pun kita suatu saat juga rindu untuk berpelukan erat dengan Yesus Kristus.

Menurut saya, itulah makna Paskah yang saya dapat bahwa kebangkitan Yesus adalah untuk mengubah cara pikir kita sehigga kelakuan kita menjadi lebih baik pula. Ya, Paskah membawa perubahan dalam diri orang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun