Mohon tunggu...
Rizky Hadi
Rizky Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Anak manusia yang biasa saja.

Selalu senang menulis cerita.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Humor | Omongan Orang Mabuk

11 Januari 2021   09:54 Diperbarui: 11 Januari 2021   10:33 665
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perhatian: beberapa kata atau kalimat dalam cerita ini menggunakan bahasa Jawa.

Tulisan ini saya buat setelah kejadian besar tahun lalu.

Setiap satu bulan sekali, teman-teman sekolah kejuruan saya dulu selalu mengadakan reuni kecil-kecilan. Reuni ini biasanya tanpa wacana. Kalau ada yang mengajak, sekali panggil kami langsung datang. Kumpul-kumpul sederhana ini selalu bertempat di rumah Endy. Seperti pertemuan pada umumnya, kami membicarakan tentang pekerjaan, nostalgia masa sekolah, dan juga masalah perempuan.

Layaknya perkumpulan anak laki-laki lain, kalau tidak ada alkohol yang bercokol di tengah, rasanya kok kurang afdal. Jadinya, Anggur dan Iceland sudah siap menggoda. Setelah keduanya selesai diracik, mulailah ritual minum-minum. Kecuali saya dan Endy yang menghindari minum alkohol, teman-teman lain larut dalam tegukan seseloki demi seseloki.

Teman-teman saya terlihat sangat menikmati. Diselingi guyonan-guyonan khas, kami sangat nyaman dengan posisi. Tetapi kami yang awalnya hanya membicarakan tentang hal remeh-temeh, kini mulai menjurus ke ranah yang cukup berat.

"Mbul, aku dengar kok semua pada demo, ada apa??" tanya Arvin, teman saya yang mempunyai jambul yang selalu dipeliharanya.

"Katanya banyak yang enggak setuju karo undang-undang baru," jawabku setelah menyalakan udud. Ya, sebagai pengganti penyumpal mulut karena saya tidak mabuk.

"Kowe ikut opo ora? Kalau menurutku kowe enggak usah ikut. Budalo ke sawah ae, macul-macul kono malah dapat uang."

"Lha ya jelas kuwi. Aku kemarin kerjo neng sawah. Males aku ikut."

"Aku dengar seng akeh demo bukan mahasiswa tapi buruh. Kuwi benar to?" tanya Endy kepada saya yang ikut masuk dalam pembicaraan.

"Yo aku gak ngerti to. Lha wong aku enggak ikut."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun