Mohon tunggu...
Rizky Febriana
Rizky Febriana Mohon Tunggu... Konsultan - Analyst

Senang Mengamati BUMN/BUMD dan Pemerintahan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memimpikan Gerakan BUMN Menulis

28 Desember 2014   14:05 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:19 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_385661" align="aligncenter" width="700" caption="Buku-buku karya anak negeri (dokumentasi pribadi)"][/caption]

Empat hari lalu (23/12) Saya berkesempatan untuk menemani rekan kerja yang ditugasi untuk membeli buku demi menambah koleksi perpustakaan kantor. Beruntung kantorku selalu menganggarkan pembelian buku setiap tahunnya, harapannya koleksi perpustakaan bertambah sehingga membuat karyawan semakin suka untuk membaca. Waktu diminta menemani membeli buku, Saya begitu antusias menyambut tawarannya. Bahkan Saya boleh untuk merekomendasikan buku mana yang hendak dibeli.

Sore itu Kami langsung menuju Gramedia yang ada di Plaza Semanggi, kebetulan jaraknya tidak begitu jauh dari kantor dimana Kami bekerja. Di pikiran Saya yang sama dengan pikiran rekan kantor, Kami harus membeli buku-buku kisah sukses tokoh dalam memimpin perusahaan dan menjalankan roda bisnisnya. Prioritas Kami waktu itu, tokoh dan perusahaan BUMN, rasa ingin tahu Kami begitu besar tentang bagaimana negeri ini dikelola dengan baik dan sukses oleh anak bangsanya sendiri.

Senang sekali rasanya sudah bisa melihat buku-buku karya para pemimpin dan perusahaan plat merah sudah mulai dipajang di rak-rak buku yang Kita bisa beli. Ada buku Dwi Soetjipto—Mantan Dirut PT Semen Indonesia Tbk yang kini menjadi Dirut PT Pertamina (Persero)—yang berjudul Road to Semen Indonesia: Transformasi Korporasi, Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan. Kami juga membeli buku Paradox Marketing Unusual Way to Win dan Great Spirit Grand Strategy karya Arief Yahya mantan Dirut PT Telkom Indonesia Tbk yang kini menjabat sebagai Menteri Pariwisata RI.

Kami juga membeli buku berjudul Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Indonesia karya Silmy Karim, Dirut PT Pindad (Persero) yang baru menggantikan Sudirman Said yang diangkat sebagai Menteri ESDM RI. Buku-buku yang sudah cukup lama keluar juga Kami beli, seperti bukunya Emirsyah Satar (mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Tbk) bersama Prof Rhenald Kasali yang berjudul From One Dollar to Billion Dollars Company sebuah buku yang menceritakan transformasi Garuda Indonesia.

Buku yang menceritakan kisah tentang PT Pertamina (Persero) yang berjudul Mutasi DNA Powerhouse karya Prof Rhenald Kasali juga ikut diangkut dari rak buku. Kami ingin mendapatkan inspirasi dari semua buku-buku itu. Tentu buku-buku yang ditulis oleh Dahlan Iskan, mantan Meneg BUMN 2009-2014 paling banyak menghiasi rak-rak buku. Latar belakang wartawan membuat seorang Dahlan Iskan gemar untuk menulis dan menjadikannya buku, sebuah keteladanan yang harus ditiru oleh banyak orang. Salah satu buku Dahlan Iskan yang dibeli adalah Memasuki Era BUMN Multinational Coorporation.

Sayang waktu itu ingin sekali membeli buku tentang Ignasius Jonan yang ditulis oleh Hadi M Djuraid namun stok buku sedang habis. Namun Kami akhirnya membeli buku dengan judul Double Track 727 kilometers terbitan Kompas, sebuah buku yang menceritakan pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa setelah 150 tahun terbengkalai. Buku yang bagus karena dibangun melibatkan PT KAI (Persero). Sebenarnya masih banyak buku-buku lainnya yang dikarang oleh para pimpinan perusahaan lainnya contoh saja ada buku Dilema BUMN karya Dr. Prasetio Direktur Utama Perum Peruri. Namun kemarin belum sempat dibeli, barangkali di tahun depan bisa terealisasi.

Memimpikan Gerakan BUMN Menulis

Mulai banyaknya buku-buku karangan pimpinan-pimpinan BUMN yang menceritakan kisah sukses atau cerita tentang transformasi perusahaan sangat patut diapresiasi. Pasalnya, perusahaan BUMN bersama orang yang di dalamnya memang perlu mempromosikan apa yang telah mereka jalankan selama ini.

[caption id="attachment_385660" align="aligncenter" width="640" caption="Gerakan Direksi Mengajar (Dokumentasi Kementerian BUMN) "]

[/caption]

Langkah menulis sebenarnya sudah dicontohkan dengan baik di era Dahlan Iskan sebagai Meneg BUMN. Melalui blognya Dahlan Iskan sering berbagi cerita. Masyarakat biasa seperti Saya sangat senang membaca kisah-kisahnya, seolah semakin hari semakin tumbuh rasa bangga terhadap BUMN Kita. Dari tulisan Beliau, Kita bisa membaca, belajar dan menyerap informasi dan inspirasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun