Mohon tunggu...
Rizky Faluza
Rizky Faluza Mohon Tunggu... Mahasiswa

mahasiswa jurusan Teknologi Pangan yang tertarik pada isu-isu seputar keamanan pangan, inovasi produk makanan, dan gaya hidup sehat berbasis sains

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Titik Kritis Kehalalan pada Produk Cultured Meat dalam Perspektif Teknologi Pangan Halal

4 Agustus 2025   21:08 Diperbarui: 4 Agustus 2025   21:08 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sel dan jaringan yang tumbuh memerlukan kerangka atau scaffold untuk membentuk struktur tiga dimensi seperti daging. Scaffold bisa dari bahan sintetis (PLA, alginat) atau organik (kolagen, gelatin).

  • Panen dan Pengolahan Akhir (Harvesting & Processing)

Setelah jaringan otot tumbuh dan cukup matang, jaringan dipanen dari bioreaktor. Kemudian, daging ini bisa diolah menjadi berbagai bentuk seperti burger, nugget, steak, dll.

kesimpulan:

Cultured meat merupakan terobosan dalam teknologi pangan yang bertujuan mengatasi tantangan global seperti krisis pangan, kerusakan lingkungan akibat peternakan konvensional, dan isu kesejahteraan hewan. Proses produksinya yang melibatkan bioteknologi canggih menjanjikan pengurangan emisi karbon, konsumsi air dan lahan, serta risiko penyakit zoonosis. Meski demikian, dari sudut pandang kehalalan, terdapat sejumlah titik kritis yang harus diperhatikan secara serius, seperti asal-usul sel induk, media pertumbuhan yang sering kali menggunakan Fetal Bovine Serum (FBS), serta bahan tambahan lain yang mungkin bersumber dari zat haram atau syubhat.

Studi terhadap beberapa perusahaan pionir menunjukkan bahwa kendala utama terletak pada aspek kehalalan, terutama karena keterbatasan media dan bahan halal yang tersedia serta kurangnya transparansi dalam proses produksi. Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi erat antara ilmuwan, pelaku industri, dan ulama guna menciptakan sistem produksi yang sesuai dengan prinsip syariat Islam. Inovasi seperti media pertumbuhan nabati, scaffold dari bahan halal, dan jalur produksi khusus untuk produk halal menjadi solusi yang layak dikembangkan.

Dengan pendekatan yang holistik, cultured meat memiliki potensi besar untuk menjadi pangan masa depan yang tidak hanya berkelanjutan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai keagamaan umat Islam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun