Lumpur Lapindo adalah sebuah objek pariwisata di daerah dusun Balongnongo Desa Renokenongo kecamatan porong kabupaten sidoarjo jawa timur Indonesia. Perbatasan dengan kecamatan gempol kebupaten pasuruan di sebelah selatan. Kini sidoarjo terkenal hawa panasnya. Munculnya lumpur lampido karena terjadi pengeboran yang tidak semestinya terjadi sampai mengakibatkan terjadinya tragedi lumpur lapindo.
Dampak buruk bagi desa yang terkena musibah menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya serta mempengaruhi aktivitas perekonomi jawa timur . Terjadinya lumpur lampido mulai menyembur pada tanggal 29 Mei 2006 sampai lumpur lapindo meledak pada tanggal 22 November 2006.  Bukan hanya itu warga sekitar juga kesulitan  dalam mendapatkan air bersih, listrik, dan jaringan telfon. Pada saat ini lumpur lapindo masi saja aktiv, pemerintah masi berusaha dalam menyelesaikan sumbur lumpur lapindo yang ada di sidoarjo.
Lumpur lapindo yang begitu terkenal di kalangan masyarakat Indonesia menjadikan penduduk sidoarjo menggunakan namanya sebagai produk makanan misalnya ceker lapindo yang terkenal pedasnya, kue lumpur lapindo yang begitu gurihnya. Hal semacam itu menjadikan masyarakat luar sidoarjo penasaran untuk mencoba makanan-makanan tersebut. Setiap produk makanan yang dibuat mempunyai ciri khas tersendiri.