Mohon tunggu...
Rizky Ramadan
Rizky Ramadan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa adalah kaum terpelajar yang memiliki andil dalam perubahan, terutama dalam pendidikan. Dan disini saya hadir sebagai salah satu relawan pendidikan dalam program Kampus Mengajar angkatan 1 tahun 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kampus Mengajar UPI Berupaya Tingkatkan Mutu Pendidikan pada Masa Pandemi di SDN Buahngariung 1

19 September 2021   13:09 Diperbarui: 19 September 2021   13:13 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

      1. Lingkungan Sekolah

Sasaran tempat saya melaksanakan program Kampus Mengajar Angkatan 1 adalah SDN Buahngariung 1 yang berlokasi di Kampung Baru RT 004/RW 007 Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang memiliki luas 610 m2 dengan daya listrik sebesar 900 Watt serta berakreditasi C. Lokasi sekolah berada pada lingkungan yang kurang strategis dimana sekolah berada di pinggir bendungan Jatigede. Kemudian untuk akses menuju SDN Buahngariung 1 sebenarnya sudah baik, namun 100 meter ke sekolah jalannya setapak menurun sehingga cukup riskan jika hujan turun. Selain itu, lingkungan sekitar sekolah berada diantara pemakaman umum. Pada pelaksanaan program Kampus Mengajar Angkatan 1 ini saya ditempatkan di kelas 2 dengan Guru Kelas Pak Taryana Saepudin, S.Pd

2. Analisis Pembelajaran dan Penggunaan Teknologi Sebagai Penunjang Pembelajaran di Sekolah

Sejak Maret 2020, pembelajaran di sekolah ini dilaksanakan secara daring dan luring. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari terjadinya peningkatan kasus positif Covid-19 yang tidak diharapkan. Selain itu pelaksanaan pembelajaran juga didasari oleh kondisi Sumedang yang belum kondusif atau dengan kata lain belum stabilnya status zona Sumedang yang beberapa bulan yang lalu sudah menjadi hijau (aman) namun bulan ini kembali menjadi kuning (rawan), Maka dari itu belum bisa dilakukan pembelajaran secara luring. Untuk metode pembelajaran daring sendiri disesuaikan dengan kebijakan masing-masing guru kelas. 

Sebelum adanya pembelajaran secara daring sekolah terlebih dahulu melakukan pembelajaran secara home visit dimana siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok kecil dengan dasar pertimbangan lokasi rumah yang berdekatan. Dalam pembelajaran secara home visit ini guru harus melakukan kunjungan setidaknya tiga kali dalam seminggu, hal ini cukup berat dilaksanakan terlebih untuk lokasi home visit yang jauh. Maka dari itu sebagai penggantinya, pihak SDN Buahngariung 1 melaksanakan kegiatan tersebut di sekolah. 

Meskipun di sekolah pada pelaksanaannya siswa tidak belajar di kelas seperti biasa melainkan siswa belajarnya di koridor sekolah namun dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku. Pembelajaran daring biasa dilakukan di setiap hari Selasa, Kamis dan Jumat. Sedangkan pembelajaran luring biasa dilakukan di setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu. 

Setiap hari Sabtu diisi oleh kegiatan olahraga. Untuk pembelajaran daring dilakukan melalaui WhatsApp group. Penggunaan media tersebut dinilai cukup efektif mengingat ada beberapa siswa yang sudah mempunyai perangkat penunjang (gadget). Sehingga jika dilakukan pembelajaran daring sekalipun, maka siswa yang tidak memiliki gadget bisa mendapatkan informasi mengenai materi/tugas dari teman terdekatnya.

Sumber belajar utama siswa di SDN Buahngariung 1 ini memanfaatkan LKS saja sebagai sumber akomodasi siswa selama pembelajaran berlangsung. Untuk kegiatan daring dan luring di SDN Buahngariung 1 tidak jauh berbeda. Keduanya sama dan setiap pertemuan pasti selalu diberi tugas namun dengan porsi yang disesuaikan. Yang berbeda adalah proses diskusinya.

Di masa pandemi seperti ini, Whatsapp group masih menjadi satu-satunya media pembelajaran yang digunakan oleh guru, dalam penggunaan Whatsapp group ini biasanya guru memberikan instruksi untuk mempelajari suatu materi yang ada di buku tematik terpadu dan buku LKS yang dimiliki oleh siswa. Pak Taryana juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa kendala dalam mengelola pembelajaran secara daring ini, baik dari segi media atau kesiapan dari siswa itu sendiri. Hal ini dikarenakan tidak semua siswa mempunyai ponsel. 

Demi memberikan pengalaman belajar yang baru bagi siswa dan dalam rangka optimalisasi pelaksanaan pembelajaran secara daring maka perlu adanya penggunaan teknologi sebagai media pembelajaran bagi siswa. Selain itu saya juga berencana untuk memberikan pelatihan mengenai alat evaluasi berbasis online kepada guru di sekolah tersebut. Dengan harapan dapat memudahkan guru dalam mengumpulkan dan mengolah hasil evaluasi.

D. Analisis Pelaksanaan Program Kampus Mengajar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun