Mohon tunggu...
Akhmad RIZKI Ramadhan Alsya
Akhmad RIZKI Ramadhan Alsya Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menetukan Harga Jual Kue Loyang Tradisional agar Untung Maksimal

26 Mei 2024   11:22 Diperbarui: 26 Mei 2024   11:31 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama Penulis : Akhmad Rizki Ramadhan Alsya

                                Firda Isnawati

                                Shofia Mustanada

Harga jual bagaikan kompas bagi UMKM. Menentukan harga yang tepat adalah kunci untuk meraih keuntungan dan kelangsungan usaha. Penetapan harga jual yang terlalu tinggi akan mengakibatkan konsumen berpindah ke pedagang lain yang harganya lebih murah namun kualitas barang atau jasanya relatif sama. Hal ini mengakibatkan para pedagang mengalami kerugian jangka panjang yaitu kehilangan konsumen yang otomatis akan mengurangi keuntungan pendapatan mereka. Sementara itu, penetapan harga jual yang terlalu rendah juga dapat mengakibatkan pedagang mengalami kerugian karena harga jual suatu barang atau jasa tidak dapat menutupi semua biaya produksi.

  • Mulyadi (2012) menyatakan bahwa pada prinsipnya harga jual harus dapat menutupi biaya penuh ditambah dengan laba yang wajar. Harga jual sama dengan biaya produksi ditambah dengan mark-up.
  • Kotler dan keller (2009) menyatakan bahwa harga jual adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat, karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

UMKM perlu jeli dalam menetapkan harga jual. Pertimbangannya meliputi biaya produksi, keuntungan yang diinginkan, daya beli konsumen, dan harga yang ditawarkan pesaing. Jika ingin menarik pembeli, harga jual harus kompetitif tanpa mengorbankan keuntungan. Sebaliknya, harga yang terlalu rendah dapat menghambat perkembangan usaha.

Penelitian ini berfokus pada UMKM di Palangka Raya, salah satunya usaha kue loyang tradisional milik Ibu Irham. Usaha Ibu Irham ini menjadi primadona takjil selama bulan Ramadhan. Kue loyang Ibu Irham memiliki berbagai varian, diantaranya adalah Amparan Tatak, Lapis Pandan, Lapis Coklat, Sari Moka dan Kararaban.


Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan harga jual kue perpotong serta laba yang diperoleh dengan menggunakan metode Cost Plus Pricing Method. Adapun penetapan harga pokok produksi dikerjakan dengan menggabungkan semua biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya-biaya produksi yang dimaksud yaitu:

Melalui perhitungan harga pokok produksi, didapatkan total biaya produksi sebesar Rp 24.738.000 untuk 2.560 potong kue. Hal ini menghasilkan harga pokok per potong kue sebesar Rp 9.663. Menyesuaikan dengan harga pasaran yang di Palangka Raya yaitu berkisar antara Rp 17.000 hingga Rp. 20.000 per potong. Ibu Irham menjual dengan harga Rp 19.000 perpotng sehingga mendapatkan mark up 100% dari total biaya produksi.

Dalam satu bulan Ramadhan ibu Irham berhasil menjual 2.560 potong kue Loyang tradisional dengan harga tersebut sehingga total penjualana yaitu sebesar Rp. 49.476.000 dengan dikurangi harga pokok produksi Rp 24.738.000 maka didapatkan laba kotor sebesar Rp 24.738.000. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa harga jual kue tardisional harus ditetapkan dengan mempertimbangkan beberapa faktor utama, yaitu harga pokok produksi, markup, permintaan dan harga pasaran.

Penelitian ini menunjukkan bahwa harga jual kue per potong adalah Rp 19.000. Penetapan harga ini didasari oleh markup 100% dari harga pokok produksi. Margin yang diperoleh dikarenakan mengikuti permintaan dan harga pasaran kue per potong yang berlaku di Palangka Raya. Selain memperhtikan harga pokok produksi dan margin yang diinginkan juga harus memperhatikan permintaan dan harga pasar yang berlaku di daerah setempat sehingga bisa memaksimalkan keuntungan.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun