Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Hubungan Antara Pola Makan dan Kesehatan Mental, Gen Z Perlu Tahu Ini!

8 Mei 2024   11:48 Diperbarui: 8 Mei 2024   11:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Fernando @cferdophotography on Unsplash

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, penelitian terbaru menunjukkan bahwa pola makan yang baik dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Para ahli nutrisi dan psikolog kini mulai menggali lebih dalam hubungan antara pola makan dan kesehatan mental.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrition Reviews, pola makan sehat yang seimbang dapat berdampak positif pada kesehatan mental seseorang. Sebaliknya, pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan cepat saji dan gula berlebihan, dapat berkontribusi pada risiko gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan.

Nutrisi dan Kesehatan Otak

Makanan yang kita konsumsi memiliki pengaruh besar pada fungsi otak. Nutrisi seperti asam lemak omega-3, vitamin B, dan antioksidan diketahui memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan otak. 

Omega-3, yang dapat ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan tuna, diketahui memiliki efek anti-inflamasi dan membantu menjaga kesehatan sel-sel otak.


Sementara itu, vitamin B, terutama B6, B9, dan B12, berperan dalam produksi neurotransmiter yang mengatur suasana hati dan fungsi kognitif. Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif dan berkontribusi pada gangguan mood.

Kaitan antara Makanan Olahan dan Kesehatan Mental

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. 

Makanan-makanan tersebut dapat mempengaruhi produksi hormon stres, seperti kortisol, dan menyebabkan peradangan di otak.

"Jika seseorang sering mengonsumsi makanan olahan, itu bisa berpengaruh pada suasana hati dan kesejahteraan mentalnya," kata Dr. Rina Suryani, ahli nutrisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun