Mohon tunggu...
Putra
Putra Mohon Tunggu... Freelancer - UX Designer

Seorang UX Designer namun suka nulis banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

MPR Dukung Blokir Game Kekerasan yang Dapat Rusak Masa Depan Anak

6 Mei 2024   08:39 Diperbarui: 6 Mei 2024   08:40 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta 06 Mei 2024 - Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mendukung langkah pemerintah dalam memblokir permainan yang mengandung kekerasan. Menurutnya, permainan semacam itu dapat merugikan perkembangan generasi muda.

Ia menyamakan gim daring berisi kekerasan dengan air yang dapat mengikis batu jika terus-menerus digunakan.

"Dengan pertimbangan tersebut, tindakan tegas untuk memblokir situs dan aplikasi dengan konten kekerasan harus segera dilakukan. Jika kita menganggap kekerasan anak saat ini sebagai hal biasa, dampak teknologi yang terus berkembang bisa menyebabkan kerusakan yang mendalam," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, meminta pemerintah untuk melindungi anak-anak dari dampak negatif gim daring yang berisi kekerasan dengan memblokir permainan tersebut.

"Pemerintah harus hadir untuk menegakkan peraturan," ujar Seto Mulyadi, atau yang lebih dikenal sebagai Kak Seto. Dia menegaskan bahwa tanggung jawab untuk melindungi anak dari dampak negatif gim daring tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada orang tua.

"Kita tidak bisa sepenuhnya menyerahkan tanggung jawab kepada orang tua karena sering kali mereka kesulitan mengawasi anak-anak," jelasnya.

Kak Seto mendukung langkah Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yang meminta pemblokiran gim daring yang mengandung kekerasan.

Baginya, memblokir gim daring kekerasan adalah langkah yang tepat dan bentuk intervensi pemerintah yang diperlukan dalam situasi ini.

"Iya, langkah ini harus dilakukan, baik dengan penertiban atau pemblokiran. Hal ini telah diatur dalam peraturan," pungkas Kak Seto.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun