Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Budaya Konsumerisme Menjelang Lebaran: Mumpung Diskon Besar-besaran, Kapan Lagi?

7 April 2024   15:17 Diperbarui: 7 April 2024   15:23 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biasanya kecenderungan seseorang untuk konsumerisme (konsumtif) terdorong karena beberapa faktor seperti FOMO, harga diskon yang besar, hari hari penting seperti lebaran, natal, atau tahun baru, dll.

Dampak dari adanya budaya Konsumerisme itu akan membentuk gaya hidup seseorang menjadi boros dan malas untuk bekerja. Boros karena ia tidak bisa mengatur keuangan, sehingga tidak bisa mengalokasikan dana nya dengan baik.

 Kedua, malas karena emang keinginan nya sudah terpenuhi dan merasa pusing dengan pengeluaran yang tidak terkontrol.  Sehingga banyak dari kita yang sampai harus melakukan pinjaman online untuk memenuhi keinginan tersebut

Bagaimana supaya tidak terjebak?

Saya sendiri juga mungkin masih terjerat kedalam budaya ini. Karena masih muda dan merasa tampil trendy adalah lifestyle yang "anak muda bangett". Akan tetapi, saya mulai belajar ternyata supaya tidak terjebak kedalam budaya tersebut kita  perlu melihat dalam 3 hal;

1. Pikirkan dengan matang barang yang ingin dibeli
Kalo barang tersebut worth it bagi kita, yaudah gas aja. Akan tetapi jangan sampai hanya mengikuti trend saja, karena takutnya setelah beli kita malah menyesal
2. Mulai atur keuangan dengan baik
Alokasikan pendapatan yang dimiliki ke beberapa kebutuhan seperti kebutuhan hidup, protection, invest, beramal, tunggakan dan have fun. Kalo saya pribadi memakai rumus 50/20/15/10/5.
50% untuk kebutuhan harian, 20% untuk Invest, 15 % tunggakan, 10% have fun, 5% beramal. Jika kalian punya hitungan sendiri itu juga boleh kok


Nah, itulah satu dari sekian banyak fenomena yang bisa kita lihat. Meskipun belom bisa sepenuhnya bisa kita praktekan. Akan tetapi, jangan sampai kita hanya terjerumus FOMO semata saja gengs

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun