Tingkat kesejahteraan keluarga dengan suami yang tidak bekerja (hanya istri yang bekerja) cenderung baik meskipun ada tantangan. Dampak positifnya termasuk pemasukan untuk kehidupan sehari-hari, sementara dampak negatifnya adalah kurangnya waktu, terutama untuk mengurus anak ketika istri bekerja. Manajemen waktu dalam keluarga semacam ini berjalan dengan baik karena suami dan istri dapat membagi tugasnya, meskipun konflik mungkin terjadi.Â
Umumnya, suami tidak bekerja karena kesulitan mencari pekerjaan. Istri dapat menjalankan peran "ibu rumah tangga" dengan baik karena jam kerja yang tergolong singkat sehingga dapat membuat perencanaan. Ketika terdapat konflik, bisa diselesaikan melalui komunikasi antara suami dan istri.Â
Penulis juga memiliki beberapa saran seperti pembukaan lowongan kerja dapat diperluas lagi dengan persyaratan yang tidak terlalu berat dan fokus kepada keahlian individu, mengadakan sosialisasi kepada masyarakat terutama mengenai hak dan kewajiban suami dan istri. Selain itu, manajemen di dalam keluarga harus diatur dengan baik agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan di antara suami dan istri, terutama dalam kasus suami tidak bekerja (hanya istri yang bekerja), suami harus lebih pengertian dan siap untuk membantu sang istri terkait dengan pekerjaan di rumah, suami istri harus menjalankan hak dan kewajibannya dalam keluarga, dan terakhir sisihkan uang untuk ditabung untuk masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI