Mohon tunggu...
Rizki Amaliya
Rizki Amaliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

asyifa laila

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

MOTRED (Motivation, Training, and Education) : Peningkatan Produktivitas Masyarakat Kampung Cikendung Melalui Kampung Pertanian Produktif Berbasis Pentahelix

22 Oktober 2021   21:46 Diperbarui: 27 Oktober 2021   22:20 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Isu kemiskinan merupakan salah satu masalah serius yang harus diatasi di Indonesia. Masih banyak daerah yang belum mampu menstabilkan perekonomiannya, terkhususnya desa pedalaman. Padahal, daerah atau desa pedalaman tersebut memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk menstabilkan perekonomian sehingga dapat mengentaskan kemiskinan. 

Contohnya Kampung Cikendung, Desa Cupunagara yang terletak di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat. Kampung ini memiliki jarak waktu tempuh dari Bandung yaitu sekitar 100 km dengan estimasi waktu 3 jam. Perjalanan untuk sampai ke kampung tersebut pun terbilang sulit, karena akses jalan yang harus melewati hutan dan jalanan yang masih berupa bebatuan serta tidak adanya sinyal.

img-20211004-114840-min-61796d4e06310e0629231293.jpg
img-20211004-114840-min-61796d4e06310e0629231293.jpg

Kampung Cikendung memiliki potensi di bidang pertanian, terutama madu. Kampung Cikendung masih tergolong kampung yang miskin dan memiliki kesulitan dalam menstabilkan perekonomiannya, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor, seperti rendahnya tingkah pendidikan, tingginya tingkat pernikahan dini, serta kurangnya kesadaran pemuda untuk turut serta memberdayakan potensi yang ada di kampung tersebut. 

Pendapatan masyarakat Kampung Cikendung pun terbilang cukup rendah, yakni hanya Rp. 30.000/hari. Hal ini juga didukung oleh tidak adanya penyuluhan atau pelatihan yang tepat sasaran untuk memberdayakan masyarakat dan mengembangkan potensi yang ada di Kampung Cikendung.

img-20211004-125628-61796def06310e2e023f82d2.jpg
img-20211004-125628-61796def06310e2e023f82d2.jpg

Dengan adanya fakta-fakta tersebut, kami bergerak untuk membuat sebuah program bernama MOTRED (Motivation, Training, and Education) dengan meningkatkan produktivitas masyarakat Kampung Cikendung melalui kampung pertanian produktif berbasis Pentahelix. 

Dengan diadakannya program tersebut, kami mengharapkan masyarakat disana semakin sadar akan pentingnya untuk meningkatkan perekonomiannya yang masih menengah ke bawah dengan memanfaatkan potensi alam yang ada yaitu pertanian madu. Maka, masyarakat Kampung Cikendung akan lebih sejahtera dan dapat keluar dari isu kemiskinan yang sudah dirasakan sejak dahulu.

Apabila dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA), Desa Cupunagara memiliki potensi yang cukup banyak, seperti perkebunan kopi, aren, dan pertanian madu. Namun potensi tersebut belum dikelola dengan baik, khususnya dalam pemasaran dan pengelolaan hasil pertanian madu. Adapula Curug Cikondang yang terletak di Kampung Cikendung sebagai potensi di bidang pariwisata. 

Namun, pariwisata tersebut tidak berjalan lama karena tidak dikelola dengan baik dan kurangnya perawatan. Apabila dilihat dari kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) di Desa Cupunagara pada tahun 2021 memiliki jumlah penduduk yakni sebanyak 4.994 jiwa, dengan masih rendahnya masyarakat yang mengenyam pendidikan.

Dalam potensi yang ada di Kampung Cikendung, Desa Cupunagara ini tentunya memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya dapat dilihat dari adanya lahan pertanian yang luas sehingga memungkinkan meningkatnya hasil pertanian, beragamnya hasil pertanian yang dapat memperluas pemasaran dan adanya pertanian madu yang unggul sehingga dapat menarik minat pembeli dari luar. 

Sedangkan kelemahan yang dimiliki yaitu akses jalan yang cukup sulit sehingga menghambat transaksi pembelian hasil pertanian, serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat sehingga rendahnya pula kesadaran masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada.

Dengan adanya kekuatan dan kelemahan yang ada di Kampung Cikendung, maka dari itu program pemberdayaan yang direncanakan adalah berupa kegiatan pelatihan di bidang pertanian, pertanian kopi, dan pertanian madu. Dengan mengusung judul "MOTRED (Motivation, Training, and Education)" sebagai upaya pemberdayaan untuk mengoptimalkan potensi-potensi yang ada di Kampung Cikendung, Desa Cupunagara. Pelatihan akan dilakukan kepada para pemuda atau Karang Taruna Kampung Cikendung, Desa Cupunagara mengenai penggunaan teknologi, serta pelatihan pengelolaan dan penjualan hasil hutan, seperti pertanian madu dan kopi.

Sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan, akan dilaksanakan proses sosialisasi dan diseminasi. Hal-hal yang akan dilakukan yaitu koordinasi dengan pihak desa, melakukan persiapan, melaksanakan proses sosialisasi dan diseminasi, serta melakukan evaluasi.

Kami juga merencanakan akan adanya pembentukan Kelompok Usaha Produktif dan Kreatif yang beranggotakan individu-individu masyarakat untuk melaksanakan program pemberdayaan. Kegiatan ini akan dilakukan dengan cara meningkatkan kinerja kelompok tani yang sudah ada di Kampung Cikendung yaitu Kelompok Usaha Pertanian Sosial dan mengajak masyarakat Kampung Cikendung untuk berpartisipasi meningkatkan pertanian terutama pada pertanian madu.

Dalam melaksanakan program pemberdayaan, tentunya ada pihak luar yang turut berpartisipasi agar pelaksanaan program pemberdayaan dapat berjalan dengan baik. Adanya penguatan kelembagaan keuangan mikro berbasis kelembagaan koperasi yakni perlu adanya dukungan dari berbagai lembaga seperti koperasi Siliwangi yang ada di Kampung Cikendung, Lembaga Pusat Pelatihan dan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S), Balai Latihan Kerja (BLK), dan Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes.

Dalam pelaksanaan program pemberdayaan juga ada kegiatan konsultasi dan pendampingan. Konsultasi dan pendampingan yang akan dilakukan seperti konsultasi dan pendampingan dalam perbaikan akses jalan, pelatihan pertanian organik modern, perluasan kerjasama masyarakat desa dalam pengelolaan dan penjualan hasil hutan dengan PERHUTANI, kerjasama dengan pihak penyedia layanan internet, pengelolaan ekonomi dan pembiayaan yang dilakukan oleh BUMDes, serta perluasan ekspor pertanian, penyusunan laporan keuangan, dan peningkatan kapasitas produksi pertanian oleh Koperasi Gubung Luhur Berkah Kabupaten Subang.

Setelah melaksanakan kegiatan-kegiatan diatas, perlu adanya proses monitoring dan evaluasi agar program yang dicanangkan berjalan dengan maksimal. Monitoring dan evaluasi jangka pendek akan dilaksanakan dalam jangka waktu 3 minggu sekali, sedangkan dalam jangka panjang yakni 4 bulan sekali. Monitoring dan evaluasi akan dilaksanakan secara terus menerus sampai program pemberdayaan selesai.

Pelaksanaan program pemberdayaan MOTRED (Motivation, Training, and Education) diharapkan dapat meningkatkan program pemberdayaan dengan pengembangan pertanian berbasis pada teknologi digital agar dapat menjangkau lebih luas dalam memasarkan produk pertanian yang dihasilkan oleh Kampung Cikendung, sehingga dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat Kampung Cikendung menjadi lebih baik dan sejahtera.


Artikel disusun dalam rangka tugas mata kuliah Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Kota, Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia


Dosen Pengampu: Dr. Cik Suabuana., M.Pd dan Mirna Nur Alia Abdullah., S.Sos., M.Si.

Penulis:
Muhamad Ihsan Sidik - 1906155
Enok Linda Lindiawati - 1901661
Dyah Ayu Arimbi S.K.W.P - 1901349
Refhita Putri R.P - 1904057
Arini Putri Wiriantiningrum - 1900178
RA. Aisyah Putri - 1901441
Rizki Amaliya - 1900590

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun