Mohon tunggu...
RizkiAbdulAziz
RizkiAbdulAziz Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

belajar dari kesalahan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenapa Orang Minangkabau Banyak Merantau di Negeri Orang?

1 Maret 2021   19:49 Diperbarui: 1 Maret 2021   20:03 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

kenapa orang Minangkabau banyak Merantau di negeri orang?

Oleh: Rizki Abdul Aziz

Universitas Andalas

"Dima bumi dipijak, di sinan langik dijunjuang"

"Mungkin kata-kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita", Kata-kata itu memiliki makna, Seseorang harus mampu beradaptasi dengan masyarakat atau tempat di mana ia berada dengan menghargai adat dan budaya tempatan tanpa harus kehilangan jati-dirinya (perantau Minang). 

Pada saat ini sudah banyak sekali orang Minangkabau yang merantau, entah itu karena untuk pekerjaan, atau pun pendidikan. 

Diawali dengan kurang nya fasilitas pekerjaan sehingga adanya dukungan orang terdekat seperti keluarga yang mendorong untuk salah satu anggota keluarganya untuk mencari kerja di daerah lain.

Masyarakat Minangkabau berpendapat bahwa dengan merantau seorang laki-laki mendapatkan kehidupan yang lebih baik dibandingkan di kampung halamannya. 

Kecenderungan laki-laki Minangkabau yang pergi merantau didasarkan oleh tujuan untuk mencari kekayaan, ilmu pengetahuan, dan kemakmuran. Hal inilah yang menjadi pemicu utama laki-laki di Minangkabau memutuskan untuk pergi dari kampung halamannya.

Selain itu,para lelaki di Minangkabau lebih tepat nya di paksa oleh kelurga nya untuk pergi merantau Misalkan jika seorang anak laki laki yang putus sekolah atau yang sudah tamat sekolah namun masih belum bekerja, maka anak laki laki nya itu di paksa oleh pihak keluarga untuk pergi meninggalkan kampung halamannya untuk pergi merantau ke luar daerah Minangkabau Dengan tujuan dan maksud agar anak laki laki nya itu tidak membuat malu keluarga nya di kampungnya di Minangkabau Yang mana orang Minangkabau berpendapat bahwa jika anak laki laki yang menumpang hidup dengan keluarga nya itu sama saja mempermalukan pihak kelurga Karena di Minangkabau terkenal dengan mana anak laki laki adalah punggung keluarga bagi sanak familinya.

Setelah anak laki laki itu sukses di rantau tempat dia mencari nafkah Namun dia masih saja di Bebani oleh pihak keluarga nya untuk tetap selalu bertanggung jawab menafkahi orang tua dan saudara perempuannya. Karena menurut orang Minangkabau yang bertanggung jawab atas saudara perempuan dan orang tua adalah anak laki laki dari keluarga itu.

Selain kepada keluarga nya Laki laki Minangkabau yang merantau meninggalkan kampung halaman nya juga di haruskan untuk selalu bertanggung jawab ke pada masyarakat atau terhadap kampung halaman nya tersebut. 

Misalnya,jika apa pun yang terjadi di kampung halaman seorang perantau harus ikut serta berpartisipasi bertanggung jawab terhadap apa yang terjadi Sebagai, contoh adanya sebutan Alek nagari yang di kenal di Minangkabau yang mana adanya pesta besar besaran yang di adakan oleh sebuah masyarakat atau kepala suku adat,namun saat penggelaran acara terdapatnya kekurangan dana.

Nah, disitu lah peran para perantau di tunjukkan karena orang kampung halamannya itu akan memintak bantuan ke pada para perantau untuk mengumpulkan dana dan mengirimnya ke kampung halamannya bertujuan untuk menopang dana acara Alek nagari tersebut Itu lah kewajiban yang harus di lakukan oleh seorang perantau ke pada kampung halamannya.

Ditelusuri juga dari segi adat dan kebudayaan orang Minang kabau, jika seorang laki laki itu merantau dan dia menemukan sosok wanita yg ingin dia jadikan seorang istri tapi wanita itu tidak dari suku Minangkabau Biasanya keluarga dan kepala suku laki-laki Minangkabau tersebut sulit untuk menerima wanita yang bukan berasal dari Minangkabau di persunting oleh anak laki laki dari Minang kabau tersebut.

Senin, 1 Maret 2021

Karawang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun