Mohon tunggu...
Rizkia Ananda
Rizkia Ananda Mohon Tunggu... Seniman - Seorang pelajar

Hanya orang biasa yg sedang berproses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kaitan antara Asesmen dan Diagnostik dalam BK

10 Mei 2019   01:31 Diperbarui: 10 Mei 2019   01:59 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Melanjutkan kajian sebelumnya yaitu mengenai BK, kali ini saya akan membahas mengenai asesmen. Apa sih asesmen ini? Apakah kalian sebelumnya pernah mendengar kata asesmen ini? 

Asesmen atau yang dalam bahasa Inggris disebut dengan assesment memiliki arti penilaian. Asesmen atau penilaian dalam bimbingan dan konseling yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama, dan setelah konseling tersebut dilakukan. Asesmen ini dilakukan untuk menggali dinamika dan faktor penentu munculnya masalah, yaitu dengan cara mengumpulkan informasi yang memungkinkan konselor untuk menentukan masalah dan memahami latar belakang serta situasi yang ada pada masalah klien.

Dalam prakteknya, asesmen dapat digunakan sebagai alat untuk menilai keberhasilan suatu konseling, namun dapat juga digunakan sebagai terapi untuk menyelesaikan masalah klien. Asesmen dapat dilakukan dengan tes maupun non-tes. Untuk non-tes dapat dilakukan dengan tiga pendekatan, yaitu observasi, wawancara, dan pemeriksaan medis.

Asesmen merupakan hal yang penting dan harus dilakukan secara berhati-hati. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah karena tidak memadainya asesmen akan menyebabkan treatment (pengobatan) gagal dan bahkan dapat memicu munculnya konsekuensi dari treatment yang merugikan diri klien.

Tapi meskipun asesmen menjadi dasar dalam melakukan treatment, bukan berarti konselor harus menilai semua latar belakang dan situasi yang dihadapi klien jika dirasa tidak perlu. Oleh karena itu, seorang konselor harus berpegang pada pedoman pertanyaan sebelum melakukan asesmen, yaitu "Apa saaja yang perlu saya ketahui mengenai klien?"

            Lalu apa saja fungsi dari asesmen itu?

            Menurut Hood & Johnson (1993), ada beberapa fungsi asesmen, diantaranya adalah untuk:

  • Mestimulasi klien maupun konselor mengenai berbagai isu permasalahan
  • Menjelaskan masalah yang senyatanya
  • Memberi alternatif solusi untuk masalah
  • Menyediakan metode untuk memperbandingkan alternatif sehingga dapat diambil keputusan
  • Memungkinkan evaluasi efektifitas konseling

            Dalam melakukan asesmen atau penilaian pada klien, ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan, yaitu:

  • Langkah analisis, dengan cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan pihak-pihak yang relevan dengan masalah yang dihadapi klien.
  • Langkah sintesis, yaitu membuat rangkuman data yang sudah dianalisis, sehingga tampak lebih jelas apa yang berhubungan dengan klien tersebut.
  • Langkah diagnosis, yaitu mencari dan menentukan hubungan antara masalah dengan faktor penyebabnnya atau latar belakang masalahnya, sehingga diagnosis ini dianggap memiliki peranan yang lebih penting daripada langkah yang lainnya.
  • Langkah prognosis, yaitu langkah untuk menetapkan jenis bantuan apa yang akan dilaksanakan untuk membimbing anak didik.
  • Langkah konseling/pengobatan (treatment), yaitu pelaksanaan pemberian bantuan kepada klien dengan memperhatikan langkah diagnosis dan prognosis yang telah disusun sebelumnya.
  • Langkah evaluasi (follow up), yaitu untuk menilai atau mengetahui sejauh mana keberhasilan terapi yang telah dilakukan.

            Jadi kaitan antara asesmen (penilaian) dengan diagnostik (mencari dan menentukan faktor penyebabnya), yaitu setelah dilakukannya asesmen (penilaian) pada kegiatan konseling, maka langkah selanjutnya diharapkan faktor penyebab masalahnya dapat dipenuhi.

Sumber:

http://bkpemula.wordpress.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun