Prasasti merupakan piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan keras dan tahan lama. Penemuan prasasti pada sejumlah situs arkeologi menandai akhir zaman prasejarah, yakni babakan sejarah Indonesia yang masyarakatnya belum mengenal tulisan, menuju zaman sejarah di mana masyarakatnya sudah mengenal tulisan.
Di antara berbagai sumber sejarah kuno Indonesia, prasasti merupakan sumber terpenting karena mampu memberikan kronologis suatu peristiwa. Ada banyak hal yang membuat suatu prasasti sangat menguntungkan dunia penelitian masa lampa. Selain mengandung unsur penanggalan, prasasti juga mengungkap sejumlah nama dan mengapa prasasti tersebut dikeluarkan.
Salah satu peninggalan pada zaman prasejarah di Indonesia, berada di Batavia atau yang sekarang bisa dikenal dengan sebutan Kota Jakarta. Prasasti ini diberi nama Prasasti Tugu, sebuah prasasti yang berasal dari kerajaan Tarumanagara.
Prasasti Tugu ditemukan di kampung Batutumbuh, Desa Tugu, yang kini masuk dalam wilayah Kelurahan Tugu Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Ketika ditemukan prasasti ini terkubur dibawah tanah dan hanya bagian puncaknya saja yang terlihat.
Prasasti tugu merupakan prasasti terpanjang dari semua peninggalan kerajaan Tarumanegara, Isi prasasti ini berbentuk puisi anustubh. Pada prasasti Tugu terpahat lima baris pesan yang ditulis menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Makna dari prasasti ini adalah telah selesai dibangunnya sungai Candrabhaga dan Gomati. Nama Candrabhaga adalah nama yang lambat laut menjadi nama kota Bekasi, awalnya bernama Candrabhaga menjadi Bagasasi dan kemudian menjadi Bekasi. Penggalian pertama adalah penggalian sungai Candrabhaga untuk mengalirkan air dari hulu yang alirannya berada di tepi istana Raja Purnawarnman agar bisa langsung mengalir ke laut.
Dalam laporan Notulen Bataviaasch Genotcshap tahun 1879. Pada tanggal 4 maret 1879, Bataviaasch Genotcshap Van Kunsten en Wettenschappen mengadakan rapat pimpinan membahas mengenai penemuan prasasti Tugu. Kemudian pada tahun 1911 atas prakarsa P.de Roo de la Faille prasasti ini dipindahkan ke Museum Bataviaasch Genotcshap(sekarang Museum Nasional).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI