Tim Kampus Mengajar Angkatan 3 Sosialisasi Penerapan Sekolah Aman Bencana pada Guru UPT SD Negeri 339 Gresik

(3/6/2022) Tim mahasiswa Kampus Mengajar 3 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), merencanakan dan melaksanakan kegiatan penerapan sekolah aman bencana yang ada di sekolah UPT SD Negeri 339 Gresik.

Kegiatan ini didasari karena setiap anak memiliki hak atas keselamatan dan kesehatan kerja. Terlebih lokasi UPT SD Negeri 339 Gresik berada di Pulau Bawean bagian selatan yakni pada kecamatan Sangkapura. Letak UPT SD Negeri 339 Gresik ini merupakan wilayah rawan bencana karena berbatasan langsung dengan pantai. 

Pulau Bawean sendiri memiliki wilayah pesisir yang sangat luas, sehingga memiliki peluang yang sangat tinggi terhadap tekanan dari darat maupun dari laut. 

Mengingat bencana yang diakibatkan dari bencana alam maupun non alam, serta dapat tejadi kapan saja dan dimana saja tanpa ada yang tahu, maka perlu adanya upaya untuk meminimalisir jika terjadinya suatu bencana pada area lingkungan UPT SD Negeri 339 Gresik.

Dokpri

Kampus mengajar sendiri merupakan kegiatan bentuk kepedulian mahasiswa terhadap seluruh penghuni sekolah, serta masyarakat sekitar yang ada pada area UPT SD Negeri 339 Gresik. 

Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar tidak hanya membantu proses belajar mengajar pada sekolah, melainkan juga akan memberikan kegiatan yang bermanfaat dan dapat berjalan secara terus menerus meskipun sudah tidak ada mahasiswa yang bertugas, dimana kegiatan tersebut telah direncanakan atau yang disebut dengan program kerja. 

Tim Kampus Mengajar Angkatan 3 yang ditempatkan pada UPT SD Negeri 339 Gresik yakni Rizka, Maya, Vita dan Ferra memiliki beragam program kerja, salah satunya adalah kegiatan Occupational Health Safety at School yang berisi sosialisasi terkait penerapan Sekolah Aman Bencana. Sasaran kegiatan ini yakni Ibu dan Bapak Guru UPT SD Negeri 339 Gresik.

Sosialisasi dimulai dari pengenalan regulasi terkait penerapan sekolah aman bencana, tujuan, dampak jika tidak melakukan penerapan safety school, pedoman penerapan sekolah aman bencana, tiga pilar sekolah aman, hal yang harus dilakukan, serta pendidikan siaga bencana.

Seluruh guru yang hadir tampak antusias selama pelaksanaan sosialisasi berlangsung dan memberikan feedback yang baik seperti bertanya. Beberapa juga masih awam terkait apa saja yang perlu dilakukan baik sebelum, saat dan sudah terjadinya bencana.