Rizka Mazidatul Aufa, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, melakukan wawancara dengan Ibu Tatik Mintarsih, S.Pd., selaku wali kelas 6B, dan Kepala Sekolah Ibu Muniarti, S.Pd., M.Pd., di SD Negeri Gayamsari 01 Semarang. Dalam wawancara tersebut terungkap bahwa sekolah mendukung penuh inovasi pembelajaran yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan seni, salah satunya melalui penggunaan buku MESTARI (Mengenal Sendi melalui Tari) yang dirancang untuk menggabungkan konsep IPA tentang rangka dan sendi dengan seni tari tradisional Indonesia.Â
Buku MESTARI menjadi inovasi baru dalam dunia pendidikan dasar karena menghadirkan pendekatan lintas disiplin antara Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Seni Budaya. Melalui buku ini, siswa tidak hanya memahami teori tentang sistem gerak tubuh manusia, tetapi juga mengalaminya secara langsung melalui aktivitas menari. Menurut penjelasan Ibu Tatik Mintarsih, penerapan pembelajaran berbasis buku MESTARI di kelas memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Siswa diajak mempraktikkan gerakan tari daerah seperti Tari Saman, Tari Piring, dan Tari Jaipong untuk mengenali peran rangka, otot, serta jenis-jenis sendi yang bekerja selama mereka menari. Pendekatan ini membuat konsep abstrak dalam IPA menjadi konkret dan mudah dipahami.
Kepala Sekolah, Ibu Muniarti, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa inovasi seperti MESTARI sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran kontekstual dan berbasis proyek. Ia menilai bahwa buku ini bukan hanya sarana pembelajaran IPA, tetapi juga media pelestarian budaya yang menumbuhkan kecintaan siswa terhadap seni tari tradisional. Selain itu, siswa juga dilatih untuk berpikir kritis, kreatif, serta menghargai keterkaitan antara sains dan budaya bangsa.
Buku MESTARI juga dilengkapi dengan video tari kreasi "Tari Purnima" yang dapat diakses melalui barcode. Video ini membantu siswa memahami hubungan antara gerakan tubuh dan fungsi sendi secara visual. Melalui kegiatan praktik ini, siswa diajak untuk aktif, reflektif, dan mampu menemukan makna ilmiah di balik gerak seni.
Dengan hadirnya buku MESTARI, SD Negeri Gayamsari 01 Semarang berkomitmen untuk terus mengembangkan pembelajaran interaktif yang memadukan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan nilai budaya. Ibu Muniarti berharap inovasi ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk mengembangkan media pembelajaran yang kreatif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan siswa di era Kurikulum Merdeka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI