Mohon tunggu...
Rizal Ubaidhil
Rizal Ubaidhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejerah Santri dalam Mengusir Penjajah

20 Oktober 2022   22:11 Diperbarui: 20 Oktober 2022   22:29 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari santri untuk Indonesia.Santri merupakan orang yang mencari ilmu dengan perantara guru/kyai yang mengajar nya,pada masa penjajahan para santri menjadi peran utama dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia untuk mengusir penjajah.

Diawali pada tanggal 19 september 1945 tepatnya di hotel yamato,ketika itu sekutu datang ke kota Surabaya sebagai palang merah (intercroos) untuk mengusir tawanan,namun mereka juga justru memberanikan diri mengibarkan benderanya diatas gedung hotel yamato,peristiwa itu membuat pemuda Surabaya resah dan pada akhirnya bendera itu dirobek oleh salah satu pemuda Indonesia yang bernama kusno Wijoyo dan Hariyono.               

Pada tanggal 29 september 1945 pasukan sekutu inggris tiba di indonesia yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Sir Philip Christison,awalnya kedatangan sekutu ini bertujuan untuk mengevakuasi intermiren,membebaskan tawanan perang bahkan melucuti dan memulangkan tentara jepang pasca kekalahan mereka di Perang Dunia II.             

Pemerintah Indonesiapun khusunya Presiden Ir.soekarno memberikan syarat kepada sekutu yaitu tidak ada sekutu pun yang menyelundup atau bertugas diluar misi inggris untuk masuk indonesia,pemerintah Indonesia pun kala itu beranggapan jika misi inggris itu terjadi akan membuat Indonesia diakui sebagai pemenang Perang Dunia II.

Akan tetapi, faktanya tentara sekutu mengkhianati kebaiakan yang diberikan pemerintah Indonesia,mereka mengirim pasukan NICA(Netherlands Indies Civil Administration) untuk menyelundup ke Negara Indonesia,situasi pun semakin memanas para pemuda Indonesia bersiap mengangkat senjata mengantisipasi kemungkinan terjadinya pertempuran kembali.

Melihat situasi yang memanas Bung Karno pun mengirimkan utusan ke pondok pesantren tebu ireng jombang,jawa timur untuk menemui KH.Hasyim Asyari yang menjadi pendiri pondok pesantren sekaligus pendiri organisasi Nahdlatul Ulama.

Pasalnya kedatangan Bung Karno bertujuanan untuk meminta pendapat KH.Hasyim Asyari terkait situasi negeri,dalam utusan ini Bung Karno pun mencurahkan kegundahan nya, karena hingga bulan oktober belum ada satupun Negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia,hal ini disebabkan oleh propaganda Belanda.        

Setelah adanya utusan Bung karno, KH.Hasyim Asyari langsung menjawab utusan presiden dengan mengundang para alim dan ulama diseluruh Jawa dan Madura untuk berkumpul di Surabaya pada tanggal 21 oktober 1945.Pertemuan ini di gelar di Markas Anshor Nahdlatul Ulama(ANO).

Keesokan harinya pada tanggal 22 oktober 1945 para ulama tersebut menyepakati bahwa mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia mejadi kewajiban bagi umat islam,kesepakatan ini dikenal dengan Resolusi Jihad. 

Setelah ada nya Resolusi Jihad yang diterbitkan oleh PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama),dalam waktu singkat Resolusi Jihad ini disebarkan di seluruh wilayah Nusantara khususnya Surabaya melalui radio dan masjid-masjid,masyarakat Surabaya pun menyambut berita tersebut dengan gegap gembita karena mereka juga sudah mengalami kekhawatiran akan dating nya para penjajah.            

Para santri pun ikut andil dalam Resolusi Jihad ini dan menjadi pelengkap akan berkurangnya pasukan Indonesia untuk melawan sekutu.pada tanggal 10 November 1945,Pertemuran besar yang terjadi di kota Surabaya yang diawali perlawanan masyarakat  Surabaya terhadap Brigade 49 sekutu pimpinan Brigjen AWS Mallaby adalah dampak yang terasa terhadap Resolusi Jihad tersebut,menurut catatan sejarah perlawanan ini dilator belakangi oleh kemarahan masyarakat terhadap provokasi-provokasi sekutu yang menduduki objek-objek vital di Surabaya.

Selain itu,pesawat inggris juga menyebarkan pamflet yang berisi ultimatum,dalam pamflet tersebut tentara sekutu meminta masyarakat untuk menyerahkan senjata,mereka juga mengancam akan menghukum mati kepada siapapun yang melanggar ultimatum tersebut,pertempuran yang terjadi selama tiga hari ini menewaskan brigjen AWS mallaby dan menjadi awal dari kemenangan rakyat Surabaya dalam pertempuran ini.

Peran santri dan ulama dalam pertempuran itu menjadi bukti bahwa santri Indonesia tidak main-main dalam berjihad membela agama dan agama,mereka percaya allah selalu melindungi hamba nya yang senantiasa berjihad.Sayang nya masih banyak orang yang tidak mengetahui peran santri tersebut.

Bahkan pada tahun 2014 pada acara seminar tentang Kebangkitan Nasional yang diadakan di Perguruan Tinggi terbesar di Jakarta,pada saat seminar itu salah satu tokoh organisasi NU atau yang disebut Nahdlatul Ulama menghadiri,beliau terkejut dikarenakan ada salah satu orang yang mengatakan "bahwa semua elemen bangsa ini,punya peran terhadap Negara ini mulai merintis sampai mempertahankan kemerdekaan kecuali NU".Perkataan tersebut seolah-olah tidak menghargai perjuangan hadratus syaikh KH.Hasyim Asyari dan para santirinya yang dari NU lah yang menjadi wadah KH.Hasyim Asyari dalam membantu Negara Indonesia melawan penjajah,mereka mungkin saja ingin memutar sejarah atau mereka memang kurang pemahaman.

Dari kejadian tersebut akhirnya para ulama dan pengurus NU melahirkna buku Fatwa dan Resolusi Jihad pada tahun 2016,di dalam buku tersebut dijelaskan fakta dan perjuangan kaum santri dari zaman malaka hingga sekarang untuk membuktikan bahwa tudingan mereka tentang kalangan pesantren,NU itu tidak memiliki peran terhadap Republik Indonesia adalah sebuah kesalahan fatal.

Pada akhirnya pemerintah Indonesia menetapkan hari santri yang umumkan langsung oleh presiden jokowi dalam pidatonya,bahwa presiden jokowi menetapkan 22 oktober sebagai peringatan Hari Santri Nasional.

Peringatan tersebut agar masyarakat Indonesia merhargai jasa para pejuang,ulama,khususnya para santri yang telah gugur dalam memperjuangkan Negara Indonesia ketika melawan para penjajah.Perjuangan Santri pada zaman dahulu masih selalu menjadi kenangan pada zaman sekarang.

Bahkan banyak mayoritas orang tua memerintahkan kepada anak nya untuk menjadi santri dengan harapan agar mempunyai kepribadian akhlaq yang baik dan tekad yang kuat sama seperti santri zaman dahulu.

Kesimpulan dari artikel saya yaitu peran santri di zaman dahulu harus kita terapkan pada zaman sekarang,usaha dan doa lah yang bisa membuat santri dahulu senantiasa bertekad dalam memperjuangkan negara dan agama ini. 

Kita sebagai generasi milenial harus menerapkan tekad tersebut karena presiden Soekarno pernah berkata "perjuangan kuku lebih mudah karena mengusir penjajah. 

Perjuangan mu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".Maka dari itu kita harus bersatu dalam memperjuangkan kemerdekaan ini seperti layak nya seperti ulama, pahlawan, dan para santri pada zaman dahulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun