Jakarta (24/8). DPP Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) menggelar Sekolah Virtual Kebangsaan (SVK) di Grand Ball Room Minhajurosyidin, Jakarta, pada Sabtu (23/8/2025). Acara ini menghadirkan Gubernur Lemhannas RI, TB. Ace Hasan Syadzily, yang menyampaikan materi bertema "Media Siber dan Ketahanan Nasional dalam Menghadapi Geopolitik Global."
Dalam paparannya, Ace menekankan bahwa geopolitik global saat ini bergerak dari tatanan unipolar menuju multipolar, dengan rivalitas Amerika Serikat--Uni Eropa berhadapan dengan China dan Rusia. Rivalitas tersebut melahirkan berbagai konflik internasional, termasuk Rusia--Ukraina, Palestina--Israel, hingga ketegangan di Indo-Pasifik dan Timur Tengah.
Ace menyoroti bahwa ketahanan nasional tidak hanya bertumpu pada aspek militer, melainkan mencakup delapan dimensi: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, demografi, geografi, kekayaan alam, dan pertahanan. Indonesia, menurutnya, memiliki keunggulan strategis dengan sumber daya alam melimpah, bonus demografi, serta posisi geografis penting dalam jalur perdagangan dunia.
"Ketahanan nasional adalah tanggung jawab bersama. Membangun kedaulatan bangsa harus melibatkan seluruh komponen masyarakat, termasuk ormas keagamaan seperti LDII," ujar Ace.
Ia menekankan pentingnya literasi digital untuk menangkal hoaks dan disinformasi yang dapat melemahkan nasionalisme. Selain itu, generasi muda perlu memiliki geo-consciousness atau kesadaran geopolitik untuk menjaga kedaulatan negara.
Ace menutup dengan menegaskan perlunya optimisme: "Indonesia harus yakin mampu menjadi negara besar dengan memanfaatkan bonus demografi, kekayaan alam, serta menjaga persatuan dan keberagaman bangsa."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
