Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Tulislah Sesuatu Yang Akan Membahagiakan Dirimu Di Akhirat Kelak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Makan Siang Dengan Telur Dadar

8 Mei 2024   12:43 Diperbarui: 8 Mei 2024   12:46 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Hari Minggu yang cerah, Maria terbangun dengan semangat. Dia berniat untuk menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta. Setelah sarapan, dia pun memutuskan untuk memasak makan siang spesial: telur dadar, makanan kesukaan anak-anaknya.

Maria dengan hati-hati memecahkan telur-telur ke dalam mangkuk. Dia mencampurnya dengan sedikit garam dan merica, lalu mengocoknya hingga rata. Aroma telur segar segera menyebar di dapur, mengundang keluarga untuk berkumpul.

Anak-anak Maria, Sarah dan Kevin, menunggu dengan penuh antusiasme di meja makan. Mereka tidak sabar untuk menikmati makanan kesukaan mereka. Sambil menunggu, mereka membantu Maria menyiapkan meja, menata piring, sendok, dan garpu dengan rapi.

Saat telur dadar mulai matang di atas penggorengan, aroma harum semakin menggoda selera. Maria dengan hati-hati membalik telur dadar satu per satu, memastikan matang sempurna tanpa kekuningan. Setelah matang, dia menyajikannya di atas piring putih bersama dengan potongan tomat segar di sisi.

Keluarga Maria duduk bersama di meja makan, tersenyum bahagia saat mereka melihat hidangan di depan mereka. Mereka merasa bersyukur bisa menikmati waktu bersama-sama di tengah kesibukan sehari-hari.

Saat mereka mulai menyantap makanan, suasananya menjadi hangat dan ceria. Mereka tertawa, bercanda, dan saling berbagi cerita tentang apa yang terjadi selama seminggu terakhir. Makan siang bersama menjadi momen berharga yang mereka tunggu-tunggu setiap minggunya.


Telur dadar yang lembut dan gurih menjadi sorotan utama makan siang mereka. Setiap gigitan memberikan kepuasan yang tak terkatakan, mengingatkan mereka pada kenangan masa kecil dan rasa kasih sayang keluarga.

Saat perut mereka mulai kenyang, mereka berhenti sejenak untuk berbagi ucapan terima kasih. Maria merasa bahagia melihat senyum di wajah suami dan anak-anaknya. Momen ini, meskipun sederhana, akan selalu diingat dalam ingatan mereka sebagai waktu yang penuh kebahagiaan dan kasih sayang.

Setelah selesai makan, mereka membersihkan meja bersama-sama, saling membantu membersihkan piring dan peralatan dapur. Mereka menyelesaikan makan siang mereka dengan perasaan kenyang dan kebahagiaan yang memenuhi hati mereka, bersiap untuk melanjutkan hari mereka dengan penuh semangat dan kebersamaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun