Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Tentara - Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Tulislah Sesuatu Yang Akan Membahagiakan Dirimu Di Akhirat Kelak

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jum'at Pagi yang Penuh Semangat

3 Mei 2024   07:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   07:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di sebuah kampung kecil bernama Desa Mawar, hiduplah seorang pemuda bernama Ali. Setiap Jum'at pagi, Ali selalu bangun dengan semangat yang membara. Ia percaya bahwa hari itu adalah hari penuh berkah, dan ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjalani hari dengan penuh semangat.

Pagi itu, Ali bangun lebih awal dari biasanya. Ia membersihkan dirinya dengan cepat, mengenakan pakaian terbaiknya, dan berjalan menuju masjid dengan langkah yang mantap. Di dalam masjid, ia bergabung dengan jemaah lainnya dalam melaksanakan shalat Jum'at. Setiap sujudnya, Ali merasakan kehangatan dan ketenangan yang mengalir dalam dirinya.

Setelah shalat selesai, Ali tidak langsung pulang. Ia memutuskan untuk membantu membersihkan masjid bersama-sama dengan beberapa pemuda lainnya. Mereka membersihkan lantai, membersihkan karpet, dan membersihkan halaman masjid dengan penuh keikhlasan. Ali merasa bahagia bisa berkontribusi dalam menjaga kebersihan tempat ibadah.

Setelah selesai membersihkan masjid, Ali bertemu dengan beberapa tetangganya yang sedang berbincang-bincang di halaman masjid. Mereka saling sapa dengan ramah, berbagi cerita, dan bertukar informasi tentang kegiatan masyarakat di desa. Ali merasa hangat di dalam lingkungan yang penuh kebersamaan seperti ini.

Setelah itu, Ali pulang ke rumahnya dengan hati yang penuh kebahagiaan. Ia membantu ibunya menyiapkan sarapan pagi, dan mereka makan bersama sambil bercerita tentang pengalaman masing-masing selama seminggu ini. Ali merasa bersyukur memiliki keluarga yang selalu ada untuknya.

Setelah sarapan, Ali pergi ke ladang untuk membantu ayahnya. Mereka bekerja sama memanen hasil pertanian dan merawat tanaman. Meskipun terik matahari menyengat, Ali tetap bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik dalam membantu ayahnya. Mereka tertawa dan bercanda saat bekerja, menciptakan ikatan yang semakin erat di antara mereka.

Saat pulang dari ladang, Ali bertemu dengan seorang tetangga yang sedang kesulitan membawa barang belanjaannya. Tanpa ragu, Ali menawarkan bantuan untuk membantu membawa barang-barang tersebut ke rumahnya. Si tetangga sangat terharu dengan kebaikan Ali dan berterima kasih kepadanya.

Setibanya di rumah, Ali merasa puas dengan apa yang telah ia lakukan hari itu. Ia merasa bahagia bisa membantu orang lain dan menjalani hari dengan penuh semangat. Ali menyadari bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang memiliki segalanya untuk dirinya sendiri, tetapi tentang memberikan yang terbaik bagi orang lain dan hidup dengan penuh kasih sayang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun