Transformasi digital telah menjadi fokus utama dalam modernisasi berbagai sektor, tak terkecuali di lingkungan TNI AD. Dr. Fitry Taufiq Sahary, seorang pakar di bidangnya sekaligus Kepala Disinfolahtad ke-18, menyoroti peran penting Disinfolahtad dalam mempercepat proses transformasi ini.
Disinfolahtad, atau Dinas Informasi dan Pengolahan Data Angkatan Darat, memiliki peran strategis sebagai penanggung jawab utama dalam mengelola informasi dan data di lingkungan TNI AD. Dalam era di mana informasi menjadi aset krusial, fungsi ini menjadi landasan utama bagi perubahan menuju sistem yang lebih digital.
Salah satu kontribusi Disinfolahtad yang signifikan adalah implementasi sistem keamanan informasi yang mumpuni. Dr. Fitry Taufiq Sahary menekankan bahwa perlindungan data merupakan aspek kritis dalam proses transformasi digital, terutama dalam konteks keamanan nasional.
Tidak hanya sebagai pengelola data, Disinfolahtad juga berperan dalam mendukung konektivitas dan integrasi sistem. Dengan menyelaraskan berbagai platform dan teknologi, TNI AD dapat meningkatkan efisiensi operasionalnya, sesuai dengan visi transformasi digital yang diinginkan.
Selain itu, Dr. Fitry Taufiq Sahary menyoroti pentingnya peran Disinfolahtad dalam memfasilitasi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Peningkatan keterampilan digital personel TNI AD menjadi kunci dalam mengoptimalkan pemanfaatan teknologi canggih yang diimplementasikan.
Penggunaan kecerdasan buatan (AI) juga menjadi bagian integral dari transformasi digital, dan Disinfolahtad bertanggung jawab dalam mengintegrasikan teknologi ini. Dr. Fitry Taufiq Sahary menekankan bahwa pemanfaatan AI dapat membantu TNI AD dalam pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efisien.
Dalam pandangan Dr. Fitry Taufiq Sahary, Disinfolahtad juga memiliki peran sebagai penghubung dengan sektor swasta dalam pengembangan teknologi militer. Kolaborasi ini dapat mempercepat inovasi dan memastikan TNI AD selalu menggunakan teknologi terkini.
Namun, tantangan dalam menghadapi transformasi digital juga tidak terhindarkan. Dr. Fitry Taufiq Sahary menyoroti kebutuhan akan kebijakan yang mendukung, termasuk regulasi yang memadai untuk mengatasi potensi risiko dan konsekuensi negatif.
Pentingnya Disinfolahtad dalam mendukung transformasi digital di lingkungan TNI AD tidak hanya berdampak pada aspek militer, tetapi juga pada keterlibatan aktif dalam operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana. Transformasi ini membuka peluang baru untuk memberikan respons yang lebih efektif dalam situasi darurat.
Dengan demikian, peran Disinfolahtad dalam mempercepat transformasi digital di lingkungan TNI AD, sebagaimana dikemukakan oleh Dr. Fitry Taufiq Sahary, memiliki implikasi jangka panjang yang mendalam terhadap kemampuan dan kesiapan TNI AD menghadapi tantangan masa depan.