Mohon tunggu...
Muhammad Rizal Fadhilah
Muhammad Rizal Fadhilah Mohon Tunggu... Mahasiswa STAI Siliwangi Garut

Seorang Faqir Yang Sedang Musafir Suka Membaca, Menulis, dan Merenung

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak Efisiensi Pemangkasan Anggaran Pendidikan; Peluang atau Tantangan?

19 Februari 2025   17:59 Diperbarui: 19 Februari 2025   17:59 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   Banyak sekolah terutama daerah terpencil mengandalkan agen BOS untuk melakukan tugas harian mereka. Jika dana ini dipotong, sekolah -sekolah ini akan mengalami kesulitan menyediakan fasilitas yang tepat untuk siswa mereka.

  • Peningkatan Biaya Pendidikan

 

   Dengan penurunan subsidi dari pemerintah, biaya pendidikan kemungkinan akan meningkat, terutama di fasilitas pendidikan perguruan tinggi entah itu perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS). Ini mengurangi aksesibilitas pendidikan masyarakat menengah kebawah karena berpotensi Uang Kuliah Tunggal (UKT) Mahasiswa akan semakin melonjak mengalami kenaikan.

  • Degaradasi Kualitas Tenaga Pengajar

    Anggaran pendidikan untuk meningkatkan kualitas tenaga pengajar entah itu guru ataupun dosen juga digunakan untuk melatih dan meningkatkan keterampilan mereka, namun jika anggarannya berkurang akan semakin memperkecil kemungkinan keterampilan dan kualitas tenaga pengajar itu termanifestasi. Pendanaan dapat mempengaruhi program pengembalian, yang dapat mandek, sehingga berimplikasi mengurangi kualitas pendidikan di sekolah atau perguruan tinggi.

Pemerintah Perlu Mengkaji Ulang

 

   Jika melihat dampak yang ditimbulkan dari kebijakan terkait pemangkasan anggaran dalam sektor pendidikan ini, kiranya pemerintah benar-benar perlu mengkaji ulang serta mempertimbangkan kembali, apakah kebijakan ini relevan untuk diimplementasikan? Apakah kebijakan ini sudah selaras dengan asas-asas pemerintahan yang baik hingga memenuhi hak-hak rakyat, atau justru malah berimplikasi terhadap kesengsaraan, kebodohan, dan kemiskinan bagi rakyat. Karena jika ingin mewujudkan dampak yang positif mestinya tidak dilakukan dengan cara yang negatif, sebab pada akhirnya justru akan berdampak negatif pula. Seperti halnya dengan kebijakan pemangkasan anggaran terhadap sektor pendidikan ini, tujuannya untuk efisiensi anggaran akan tetapi caranya malah politik anggaran.

    Perlu diingat juga, bahwa kebijakan itu bukan soal memutuskan sebuah regulasi yang hampa dari nilai dan norma, hingga melakukan revisi ulang melalui pidato yang ditayangkan di sosial media, hal ini terus terjadi secara berulang-ulang, saya rasa negeri kita tidak selucu itu. Kebjiakan anggaran itu harus sudah disadari dan dipahami sedari awal sebelum diputuskan, serta harus bisa memperhitungkan dampak dan resiko yang akan terjadi, seperti halnya dengan kebijakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang justru mengurangi prioritas utama terhadap pendidikan dengan cara memangkas anggarannya. Bukannya pendidikan itu adalah sektor yang paling fundamental bagi kemajuan sebuah negara, bukannya anggaran juga hal yang paling fundamental bagi kemajuan pendidikan, mungkin pemerintah sudah lebih tau soal itu, entahlah mungkin mereka pura-pura tidak tau.

Kesimpulan

   Pemangkasan anggaran pendidikan adalah kebijakan yang perlu dipertimbangkan secara rinci, dengan mempertimbangkan dampak peluang atau tantangan yang akan terjadi. Tanpa pendidikan berkualitas tinggi dan akses yang adil, Indonesia berisiko mengurangi daya saingnya di tingkat global. Selain itu anggaran di sektor pendidikan juga harus benar-benar menjadi prioritas utama demi keberlangsungannya pendidikan yang humanis hingga menciptakan pendidikan yang berbasis kompetensi pengetahuan dan kompetensi moral. Oleh karena itu, investasi di sektor pendidikan harus tetap menjadi landasan yang senantiasa diperhatikan sehingga dapat mencapai cita -cita pemeliharaan kehidupan nasional. Pendidikan yang benar-benar mencerdaskan kehidupan bangsa.

Referensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun