Mohon tunggu...
Rizal Kyoto
Rizal Kyoto Mohon Tunggu... Wiraswasta - rizal kyoto

Rakyat Biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perang Itu Semakin Dekat

28 Desember 2017   17:04 Diperbarui: 28 Desember 2017   17:40 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bagaimanapun Prabowo sadar dia akan kembali akan menghadapi lawan yang sama,lawan yang kuat di 2019 nanti karena Jokowi adalah Petahana yang tentu akan mendapat dukungan dari partai-partai politik  lainya.

Maka Prabowo akan mengatur strategi sedemikian rupa agar bisa membalas kekalahanya dulu. Prabowo harus mempunyai cara jitu untuk itu,salah satu nya adalah memenangkan Pilkada serentak di wilayah yang banyak penduduknya.Kalau itu bisa terjadi,maka besar kemungkinan Jokowi akan terjungkal dan gagal menjadi Presiden Indonesia dua periode.

Para pendukung Jokowi,Saya,anda dan siapa pun yang menginginkan Jokowi kembali memimpin negeri ini tentunya tak ingin hal itu terjadi,lakukanlah apa yang bisa dilakukan,salah satunya adalah dengan melawan berita-berita hoax yang di sebar para "Haters" Jokowi.

Jangan lelah untuk berjuang.!!

Saya pernah membaca sebuah buku dimana Seorang ahli sejarah asal Hamburg menggambarkan Hitler sebagai seseorang yang pandai bersandiwara untuk menarik simpati pengikutnya.

Hitler berlatih secara khusus selama bertahun-tahun untuk memperkuat otot lengannya. Tujuannya agar dia bisa mengangkat tangan cukup lama untuk "Salam Hitler".

Jangan terpedaya akan sandiwara yang dimainkan jagoan mereka ketika dia berpidato dengan begitu semangat pada momen-momen tertentu.

Kita tahu,Prabowo adalah sosok pengatur strategi perang yang handal karena berlatar belakang militer dan pernah jadi orang nomor satu di Kopassus.

Menguasai suara pemilih pemula adalah target mereka.

Seperti kita ketauhi model pemilih kita banyak yang memilih berdasarkan emosional bukan rasional,kebanyakan memilih berdasarkan suka atau tidak suka,bukan berdasarkan kinerja. Kebencian mengalahkan logika mereka. Maka marilah terus kita lawan kebencian itu dengan menyebar fakta.

Salam juang..!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun