Mohon tunggu...
Rizal Kyoto
Rizal Kyoto Mohon Tunggu... Wiraswasta - rizal kyoto

Rakyat Biasa

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Aku, Temanku dan Pilkada DKI

17 Februari 2017   21:51 Diperbarui: 17 Februari 2017   22:31 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini tentu akan menjadi salah satu rintangan bagi Ahok untuk kembali merebut kursi no satu di Ibu Kota ini,belum lagi persoalan SARA yang di lempar ke masyarakat jelang Pilkada. Berbagai cara dilakukan untuk menahan laju sang Petahana,Indonesia yang jelas-jelas adalah negara demokrasi mendadak berubah seolah-olah menjadi negara islam,negara yang ber ideologikan ke agamaan. Himbauan untuk tidak memilih pemimpin dari kalangan non-muslim (pemimpin kafir menurut sebagian) terus di dengungkan.

Fenomena ini tentu memancing seorang Ahok,akhirnya terjadilah  kasus yang di tuduhkan di kepulauan seribu. Ahok di tuduh telah menghina ayat suci Al-qur'an lewat pernyataanya yang kontroversi. Disinilah perang di mulai,ada yang menilai Ahok tidak bermaksud menghina dan banyak yang berpendapat Ahok telah menistakan ayat suci dan ulama. Beragam aksi dilakukan bahkan sampai ber jilid-jilid.

Siapapun yang menilai Ahok tidak bermaksud menghina,baik itu kalangan ulama maupun tokoh partai,baik partai islam atau bukan,maka mereka tak luput dari serangan,cacian dan bahkan hinaan. Kita ingat bagaimana seorang Buya Safii Maarif di caci,di hina dan di-bully di media sosial. Saya yang waktu itu berpihak kepada sang Buya tak luput dari bully,bahkan teman-teman saya di Facebook yang berseberangan pendapat dalam hal ini dengan enteng menyatakan bahwa mereka masyarakat minang cuma mengenal satu Buya,yaitu Buya Hamka. Dengan enteng nya pula teman-teman saya ini mencaci maki Buya Safii Maarif yang adalah putra bangsa kelahiran Sumatera Barat juga.Seorang Indra J Piliang pun tak luput dari serangan karena politikus muda partai Golkar ini juga membela sang Buya.

Aksi caci dan maki yang dilakukan para pengguna media sosial (netizen) ini terus berlanjut,saya malahan di sebut telah buta hati,beda aqidah,munafik dan bahkan kafir karena saya sering update status di akun facebook saya yang selalu bicara atas dukungan saya kepada Ahok,malahan beberapa dari mereka teman-teman saya menghapus saya dari daftar pertemanan mereka,ada juga yang langsung memblokir saya,malahan ada yang masih terbilang saudara dengan saya karena merasa terpojok ketika adu argumen dengan saya melalui komentar-komentar di wall saya langung memblokir saya.

Hal ini tentunya bukan hanya terjadi pada diri saya pribadi,banyak yang lain yang mengalaminya.Sering saya mendapat pertanyaan kenapa saya membela seorang Ahok?,padahal sudah dijelaskan sebagai muslim dilarang memilih pemimpin dari kalangan yang tidak se iman. Jika sudah mendapat pertanyaan seperti itu saya menjawab agar mereka bertanya saja kepada orang-orang lain,tokoh agama, pada kyai dan ulama yang juga memihak kepada Ahok. Niscaya kalau mereka tidak mengetauhi tentang dalil-dalil yang kerap dijadikan alasan kalian untuk tidak memilih Ahok.Jawaban saya itu biasanya akan membuat mereka terdiam namun ada juga yang berkata mereka para kyai dan ulama serta ustadz yang mendukung si Ahok adalah manusia-manusia munafik. Kata "munafik" ini telah menjadi sebuah senjata mereka ketika di ajak beradu argumen. Pernah saya mengajak seorang teman untuk beradu pendapat dengan catatan mengenyampingkan unsur SARA. Mereka akan diam jika sudah mendapat tantangan seperti itu.

Saya pernah mengatakan bahwa saya mendukung Ahok karena menurut saya cuma Ahok lah calon dari ketiga calon yang maju yang mampu dan telah memperlihatkan kinerja nya khususnya dalam hal pemberantasan korupsi. Andai seorang Ganjar Pranowo atau ibu Tri Rismaharini maju di DKI mungkin dukungan saya bisa berubah,saya tidak melihat dari partai apa atau siapa di belakang pencalonan Ahok ini,saya murni melihat dari sosok pribadinya Ahok,bukan juga sosok siapa wakil nya. Kebetulan sekali seorang Djarot menurut saya adalah sosok yang memang pas mendampingi Ahok,selain keduanya adalah petahana,sosok Djarot adalah sosok penyeimbang untuk Ahok yang terkenal keras dan agak temprament.

Djarot orangnya kalem dan lembut,tidak mudah emosi meski dalam keadaan dia di serang oleh lawan,itu terlihat ketika debat kandidat berlangsung,pada debat season tiga,Djarot hanya senyum-senyum menanggapi serangan dari kedua lawan.Bahkan ketika mengajukan pertanyaan,seorang Djarot tampak santai dan tersenyum,tidak seperti pasangan lawanya yang terlihat berapi-api bahkan terkesan bernafsu ketika bertanya,malahan ada dengan mimik serta gerak tubuh yang seperti melecehkan.

Bagi saya siapapun mereka yang berani dan tegas melawan tindakan korupsi maka saya sebagai rakyat biasa akan mendukung.Karena ulah para koruptor inilah negara ini lambat untuk bisa maju dan berkembang.

Mungkin saya dan juga yang lainya merindukan sosok seorang Zhu Rongji ada di negeri ini.Harapan itu ada ketika Pilpres 2004 dan 2009 berlangsung,tapi apa yang terjadi?semboyan yang mereka usung ketika itu "katakan tidak pada korupsi" tak sesuai dengan kenyataan. Satu persatu mereka meringkuk dibalik jeruji karena kasus Korupsi,miris memang.

Sosok Ahok berbeda menurut saya,Ahok tegas,berani dan tak pandang bulu. Sosok seperti Ahok,Ganjar dan Risma inilah yang menurut saya kelak layak menggantikan Joko Widodo,tentunya mereka harus membuktikan di daerah yang mereka pimpin dulu,sejauh ini pengamatan saya sebagai orang awam mereka ini telah membuktikanya.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang juga sekaligus menjadi pelayan untuk orang-orang yang di pimpin,dan itu tak hanya cukup dengan janji,tapi bukti.Sudah saatnya kita kembali ke jalur demokrasi yang hakiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun