Mohon tunggu...
Rizal Nagara
Rizal Nagara Mohon Tunggu... Penulis - Asli Urang Nagara

Muhammad Rizali, lahir di Negara, Kalimantan Selatan pada tanggal 12 Agustus 1997, saat ini sedang menempuh pendidikan sebagai Mahasiswa jurusan Ekonomi Syariah di kampus UIN Antasari Banjarmasin semester delapan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pemuda dan Tinta Emas Peradaban

10 Juli 2018   16:30 Diperbarui: 10 Juli 2018   18:05 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda", seperti itulah ungkapan Tan Malaka, seorang tokoh muda yang banyak meinginspirasi pemuda-pemuda milenial.

Berbicara tentang founding fathers yang satu ini tentunya tidak akan penah ada habisnya, karena bagaimanapun Tan Malaka adalah Bapak Bangsa yang lama terlupakan dan hilang dari catatan sejarah bangsa semenjak rezim orde baru berkuasa.

Ide dan gagasan Tan Malaka yang selalu relevan dan kontekstual dengan keadaan pemuda zaman ini membuat tulisan-tulisannya selalu menjadi sumber referensi dan  literasi bagi pemuda bangsa.

Kisah Tan Malaka yang diasingkan, diburon, diawasi gerak-geriknya, bisa dijadikan suatu refleksi historis bagi generasi muda yang hidup di zaman globalisasi, modernisasi dan kecanggihan IPTEK sekarang ini, apakah kita sebagai pemuda hanya tinggal diam dan stagnan ditempat yang sama? Atau berjuang untuk mempelopori dan mengendalikannya?

Sudah seharusnya pemuda menjadi pelopor dan motor penggerak untuk perubahan dan kemajuan bangsa kearah yang lebih baik.

Jika bercermin dari jejak rekam Tan Malaka, tentunya kita rindu sosok Bapak Bangsa yang memiliki ide dan gagasan yang mampu membuat pemuda terbangun.

Tugas kita adalah tidak untuk menjadi Tan Malaka, tetapi menjadi Tan Malaka Tan Malaka baru di era milenial yang menciptakan ide dan gagasan inovatif guna menyadarkan pemuda dengan segala kompleksitas permasalahan dizaman ini.

Dizaman sekarang ini, globalisasi, modernisasi dan IPTEK secara realitas telah menjadikan Indonesia bangsa yang terlelap akan keadaan, bukan kita yang mengendalikan, justru kita yang dikendalikan oleh perkembangan zaman. Tentunya ini merupakan suatu hal yang berbahaya bagi generasi muda dan bangsa Indonesia yang notabene saat ini dicap sebagai negara berkembang.

Bagaimana ingin menjadi Negara maju, apabila pemudanya sebagai iron stock malah terlarut dalam arus globalisasi yang mengikis nilai-nilai budaya leluhur?

Sejarah telah mencatat bahwa pemuda mempunyai peranan yang sangat penting dalam suatu bangsa, tidak hanya di Indonesia, bahkan diseluruh dunia pemudalah yang menjadi motor revolusioner negara, sejarah telah mencatat bahwa bagaimana sosok pemuda seperti Sutan Syahrir yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia ditengah pro kontra dengan golongan tua seperti Soekarno, Hatta, Muhammad Yamin dan golongan tua yang lainnya, tetapi dengan daya nalar dan mampu melihat keadaan dengan jeli Sutan Syahrir membuktikan bahwa ide gilanya untuk menyembunyikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok adalah keputusan yang tepat.

Di era globalisasi sekarang ini, dimana semuanya serba praktis, dengan kecanggihan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pemuda-pemuda bangsa seperti Nadiem Makarim pendiri Go-Jek, Ahmad Zaky pendiri Buka Lapak, Wiliam Tanuwijaya pendiri Tokopedia dan masih banyak pemuda lainnya sudah membuktikan bahwa dengan teknologi dan perkembangan zaman mampu menciptakan terobosan baru yang mempunyai dampak yang besar di Indonesia, tidak hanya dibidang ekonomi yang mampu meningkatkan pendapatan nasional, berkat gagasan dan kejelian daya jelajah pemikiran pemuda tersebut mampu membuka jutaan lapangan pekerjaan yang berdampak bagi kesejahteraan kehidupan sosial dan masyarakat Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, di belahan bumi lain Mark Zuckerberg pada usia 20 tahun bisa mendirikan Facebook, Larry Page dan Sergey Brin mampu mendirikan mesin pencari Google yang mampu merubah peradaban dunia di era modernisasi sekarang ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun