Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sunan Gunung Jati Cosplayer Iron Man

12 Januari 2021   22:40 Diperbarui: 12 Januari 2021   22:53 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SAHABAT VEKTOR SUNAN GUNUNG JATI COSPLAY IRON MAN(Ilustrasi oleh @Sahabat Vektor)

Kisah Sunan Gunung Jati

Tentang asal usul beliau banyak perbedaan dalam menyebutnya, ada yang menyebutkan nama kecil beliau adalah Fatahillah yang oleh orang Portugis disebut Falatehan. Ada pula yang menyebut nama kecil beliau Syekh Nuruddin Ibrahim Ibnu Maulana Srail, Syarif Hidayatullah, Sayyid Kamil, Maulana Makdum Rahmatullah dan lain sebagainya yang disebutkan dalam kisah babad. Adapun tentang ayah beliau adalah Maulana Mahmud, Maulana Ishak dan lain-lain.

Satu cerita menyebutkan bahwa dari perkawinan antara Sultan Syarif AbduIIah dengan Rarasantang ( putri Siliwangi, Pajajaran) yang kemudian namanya dirubah menjadi Syarifah Muda'im ini lahirlah seorang putri yang kemudian di sunting oleh Maulana Ishak dan kemudian dari perkawinan putri Sultan Syarif Abdullah dengan Maulana Ishak ini lahirlah Syarif Hidayatullah. 

Tetapi cerita lain menyebutkan bahwa dari perkawinan antara Sultan Syarif Abdullah dengan Syarifah Muda'im ini lahirlah putra yang bernama Syarif Hidayatullah dan Syarif Nurullah. Pada waktu Syarif Hidayatullah masih muda, ayahnya meninggal dunia dan kemudian Syarif Hidayatullah dibawa pulang kembali ke Jawa.

Dalam perjalanannya ke jawa,Syarif Hidayatullah menyempatkan singgah di Gujarat dan Pasai untuk memperdalam ilmu pengetahuannya. Sesampainya di Jawa, Syarif Hidayatullah dan ibunya langsung menuju ke Caruban Jawa Barat, karena yang berkuasa di Caruban adalah kakak Syarifah Muda'im (pangeran Walangsungsang) yang bergelar Pangeran Cakrabuana. Dan karena pada waktu itu Syekh Datuk sudah wafat, maka Syarif Hidayatullah meminta izin untuk melanjutkan membina Pesantren yang berada di Gunung Jati. Mulailah orang menyebutnya Sunan Gunung Jati.

Cerita lain menyebutkan bahwa Sunan Gunung Jati adalah Fatahillah yang lahir di Pasai. Sejak kecil Fatahillah sudah mengenal Islam, akan tetapi karena pada waktu itu daerah Pasai diduduki oleh bangsa Portugis yang fanatik terhadap agama nasrani yang bermaksud menguasai daerah itu, Sunan Gunung Jati menjadi tidak betah tinggal disana. 

Dengan bantuan teman-temannya, Sunan Gunung Jati berhasil keluar dari Pasai dengan tujuan untuk pergi ke Mekkah dan menambah ilmu di Mekkah selama 3 tahun, setelah merasa cukup beliau pun kembali ke Pasai karena menurut perkiraannya bangsa Portugis sudah kembali ke negeri mereka. 

Tetapi Portugis bahkan lebih melibatkan diri dalam percaturan bangsa lain. Merasa tidak mungkin berada di Pasai. Sunan Gunung Jati bertujuan untuk pergi ke Kerajaan Demak, yang merupakan Kerajaan Islam terkuat di Jawa. Kerajaan Islam Demak lahir sekitar tahun 1500 M. Oleh Sultan Demak beliau dikirim sebagai utusan untuk mengislamkan daerah yang penduduknya belum memeluk agama Islam. Tugas itu dijalankan dengan baik oleh Sunan Gunung Jati. 

Raja Banten masuk Islam juga atas jasa beliau. Pada tahun 1545 oleh Sultan Demak, Sunan Gunung Jati diberi kuasa untuk menaklukkan Pasuruan yang diikuti juga bersama Sultan Trenggono. Dengan bantuan Sunan Giri, lombok dapat diislamkan namun bali menjadi daerah Hindu. Sunan Gunung Jati juga pernah memerintah di Banten sebagai wakil Sultan Demak. Tetapi pada tahun 1552 beliau menyerahkan kekuasaan Banten kepada Hasanuddin putranya.

Sesudah menyerahkan Banten kepada anaknya, Sunan Gunung Jati pergi ke Cirebon dan disana beliau mendirikan Pesantren dan Masjid untuk menyebarkan agama Islam. Sunan Gunung Jati wafat di Cirebon pada tahun 1570,dan dimakamkan di atas Gunung Jati dekat kota Cirebon

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun