Mohon tunggu...
M Rizal Lubis
M Rizal Lubis Mohon Tunggu... Konsultan - Sosial Media Sehat, Kita Bahagia

Praktisi Sosial Media

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Belajar Kehidupan dari Edy Rahmayadi Lewat Novel Sang Jenderal Ayah untuk Negeri

7 Desember 2021   16:33 Diperbarui: 7 Desember 2021   16:36 1521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Biografi Gubernur Sumatera Utara 

"Pengalaman adalah guru terbaik, kenangan boleh berlalu, namun perjalanan hidup harus diceritakan sebagai pembelajaran dan inspirasi bagi generasi saat ini. Bismillah, dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT, Buku Biografi saya yang berjudul "Sang Jenderal Ayah untuk Negeri" insya Allah akan diluncurkan besok pada 24 November 2021 Pukul 09.00 WIB,"

Begitulah pengantar awal saat Gubernur Sumatera Utara memperkenalkan Novel Biografi pribadinya yang diluncurkan di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Jalan Sudirman, Medan, serta ditayangkan langsung melalui live streaming Youtube pada Kamis (24/11) lalu.

Dengan semangat membara, beliau berharap karya ini mampu menginsiprasi kaum muda khususnya di Sumatera Utara tentang pentingnya membangun optimisme, semangat pantang menyerah serta kerja keras.

"Mudah mudahan menjadikan pembelajaran, ada manfaatnya, rakyat sumut membaca inilah kondisi saya mulai kecil," ujar Gubernur Edy Rahmayadi.

Perjalanan seorang Edy Rahmayadi bukanlah mudah, sebagai seorang anak prajurit TNI AU berpangkat Sersan, semenjak kecil Edy harus terbiasa hidup dengan kondisi yang tergolong kurang mampu. Bahkan untuk bisa memenuhi kehidupannya, Edy kecil bahkan harus ikut berjualan es dan kue buatan Ibunya demi untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang sangat pas-pasan. Gaji ayahanda saat itu dirasa belum cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan sekolahnya dulu.

"Jadi begitu susahnya hidup kami dulu," kenang Gubernur.

Sehingga wajar, pria yang pernah menjabat sebagai Panglima Kostrad ini begitu sangat sensitif terhadap penderitaan rakyat kecil. Dalam beberapa momen, beliau kerap mendatangi warganya yang sedang kesusahan, baik yang membutuhkan biaya untuk berobat, operasi, mendatangi korban-korban bencana dan lain sebagainya.

Gubernur pun menceritakan betapa Ia sangat menyayangi rakyat dan kampung halamannya, Sumatera Utara. Setiap pagi, Ia senantiasa mendoakan Sumut agar selalu baik-baik saja.

"Demi Tuhan setiap pagi saya selalu sujud setelah Salat Subuh, yang saya doakan salah satunya jagalah aku ya Allah, dan seluruh keluargaku, dan seluruh rakyat Sumut, karena saya Gubernur Sumut, saya bertanggung jawab dunia dan akhirat," ucap Gubernur.

Selain menceritakan pengalaman masa kecilnya, novel ini juga menceritakan beberapa kisah saat beliau bersekolah di SMA Negeri 1 Medan, kemudian sempat berkuliah di Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) dan di kampus inilah, beliau mulai berkenalan dengan sang istri tercinta, Hj. Nawal Lubis. Meski hanya setahun menjalani perkuliahan, banyak kenangan manis yang beliau rasakan disana hingga akhirnya menemukan jodohnya.

Setelah itu, set cerita berlanjut saat beliau memulai Pendidikan militernya di Akademi Militer di Lembah Tidar Kota Magelang pada tahun 1985. Berawal dari sinilah kisah perjalanannya sebagai seorang prajurit TNI dimulai dan mulai berkarir sebagai komandan di berbagai kesatuan TNI hingga akhirnya pensiun dengan jabatan terakhir sebagai Panglima Kostrad.

Penulis buku Sang Jenderal Ayah Untuk Negeri, Ihsan Satrya Azhar menjelaskan bahwa konsep novel akhirnya dipilih oleh tim penulis dan editor agar buku ini bisa menjadi bacaan santai dan diminati banyak orang. Demi menyajikan data yang valid dan akurat dalam menyusun novel ini, tim penulis bahkan harus melakukan berbagai riset dan observasi langsung di lapangan. Beberapa orang yang berkaitan langsung dengan sosok Edy Rahmayadi juga mereka temui sebagai informan penting didalam novel ini, mulai dari keluarga, kerabat, sahabat kecil, teman sekolah, teman di TNI, dan sebagainya. Oleh karenanya, Ihsan berharap apa yang mereka sajikan dalam novel ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat.

"Semoga bacaan ini bermanfaat dan memecah kebuntuan literasi, meski dalam bentuk novel kita menjaga akurasi, makanya kita melakukan riset, baik wawancara dan datang ke lokasi untuk melihat settingnya," kata Ihsan.

Dodi Hargo, salah seorang teman Edy Rahmayadi di TNI Angkatan Darat juga mengatakan bahwa Edy memang memiliki sifat yang berani dan setia. Sifat itu sudah tercermin sejak taruna hingga kini. Dikatakannya, bagi Edy, jabatan bukanlah segalanya.

"Tapi jabatan adalah amanah yang dipertanggungjawabkan kepada Allah," kata Dodi.

Bagi seorang Edy Rahmayadi, hidup itu harus optimis meski dalam kondisi apapun. Itulah prinsip yang beliau pegang sejak dulu hingga akhirnya kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.  

"Teruslah berbuat baik kepada orang, sayangi orangtua terutama Ibu kita, surga ada di telapak kakinya, saya merasakan sendiri betapa kuatnya pengaruh Ibu dalam hidup saya. Terima kasih kepada semua pihak yang turut menyukseskan acara ini. Semoga semua kisah yang terekam dalam buku Sang Jenderal: Ayah Untuk Negeri ini dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi generasi muda kita," tulisnya sebagaimana dikutip dari Instagram @edy_rahmayadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun