Mohon tunggu...
Rizal Zuhdy
Rizal Zuhdy Mohon Tunggu... Dokter - Simple medical doctor

Seorang dokter umum yang gemar berbagi informasi dan pengetahuan kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Obat Natrium Diklofenak Bermanfaat dalam Meredakan Nyeri Sendi

2 Juni 2019   17:30 Diperbarui: 2 Juni 2019   17:34 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Nyeri pada sendi dapat diredam dengan memakai obat yang memiliki kandungan natrium diklofenak.


Nyeri sendi banyak dirasakan oleh banyak orang. Penyebab terjadinya sangat beragam, misalnya nyeri otot, keseleo, atau akibat penyakit tertentu. Contohnya pada kelompok orang tua, nyeri sendi dapat diakibatkan oleh penyakit asam urat, rematik, dan peradangan sendi. Tatalaksana dan penanganan nyeri sendi akan berbeda tergantung kepada penyebab penyakitnya.


Bilamana nyeri karena cedera maka dapat diterapi dengan kompres dingin pada area yang sakit, istirahat, dan konsumsi obat anti-inflamasi dan anti-radang. Namun, jikalau nyeri sendi diakibatkan oleh penyakit artritis maka obat anti-inflamasi dan anti-radang lain ditambahkan oleh dokter.


Contoh obat pereda nyeri yang umum dimanfaatkan dalam mengurangi nyeri sendi adalah natrium diklofenak atau sering juga disebut dengan sodium diclofenac. Obat ini tersedia dalam bentuk pil (untuk diminum) dan bentuk gel (untuk dioles).


Obat natrium diklofenak ini termasuk dalam golongan obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS). Ini bekerja dengan cara mengurangi produksi zat senyawa yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri. Penggunaannya juga dapat dipakai secara local yaitu berupa gel yang dioleskan pada area yang nyeri seperti lutut dan area sendi. Bila nyeri dirasakan terlalu banyak dan masif di area tubuh maka dianjurkan untuk menggunakan obat tablet. Obat ini juga mampu mengatasi demam dan bertindak sebagai anti radang selain sebagai anti nyeri.


Banyak penelitian yang menunjukkan hasil positif tentang penggunaan gel natrium diklofenak pada pasien osteoatritis. Selain ampuh, gel ini juga cukup aman dan sedikit sekali menunjukkan efek samping berupa iritasi pada kulit yang dioles. Laporan tentang kulit kering dan kejadian dermatitis kontak cukup sangat minimal. Beberapa kejadian efek samping muncul jika digunakan dalam jangka panjang.


Efek samping yang bersifat sistemik juga minimal. Kejadian seperti radang lambung, tukak lambung, mual dan muntah, nyeri dada, hingga stroke cukup minimal. Efek samping ini cenderung timbul jika obat dikonsumsi secara oral. Risiko kejadian efek samping semakin tinggi pada pemakaian obat dalam jangka panjang.


Pemakaian obat harus atas rekomendasi oleh dokter bilamana mempunyai riwayat penyakit misalnya sakit jantung, prodesur bedah jantung, dalam terapi obat anti-koagulan (pengencer darah), tukak lambung, penyakit diabetes mellitus, hipertensi, asma, dalam kondisi hamil, dan riwayat alergi obat. Pasien yang berusia di bawah 18 tahun tidak direkomendasikan untuk memakai obat ini.


Petunjuk dan Tutorial Pemakaian Natrium Diklofenak Gel
Bila ingin menggunakan obat gel ini disarankan memahami pentunjuk menggunaan yang tercantum pada label yang tertera atau berdasarkan petunjuk dokter. Beberapa diantaranya:

  • Bersih dan keringkan area kulit yang akan diolesi gel.
  • Oleskan gel ke area yang sakit dengan bantuan tangan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.
  • Pastikan area yang mengalami nyeri diolesi oleh gel.
  • Cuci tangan setelah mengoleskan. Bila nyeri ada di tangan maka cuci tangan setelah satu jam dioleskan gel.
  • Gel ini dapat dioleskan sebanyak 4 kali sehari. Gel dioleskan dalam rentang waktu yang sama setiap hari.
  • Hindari pengolesan gel pada area kulit yang mengalami luka, sedang mengalami infeksi, bengkak, terkelupas, atau beruam.
  • Hindari gel dari mata, hidung, atau mulut. Bila terkena maka bilas dengan air yang banyak.
  • Jangan membungkus area kulit yang diolesi gel.
  • Kunjungi dokter bila dalam penggunaan gel kulit menjadi iritasi, berubah kemerahan, dan tanda-tanda efek samping lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun