Mohon tunggu...
Riyansyah Ali
Riyansyah Ali Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perusahaan Sawit Blokir Jalan Desa

9 Maret 2019   17:02 Diperbarui: 9 Maret 2019   21:37 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengkalan Bun - Perusahaan Kelapa Sawit Bangun Jaya Abadi Permai (PT BJAP I) tega memblokir jalan warga RT 07 Kelurahan Pangkut Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah. 

Isyam (47) warga RT 07 menuturkan jalan itu sudah ada sejak dahulu kala dan merupakan satu-satunya jalan akses menuju kantor kelurahan dan juga ke Puskesmas Kecamantan. "Jalan ini adalah jalan Leluhur kami dari jaman dulu jauh sebelum ada perusahaan ini," terang dia di rumahnya wilayah Parit China yang merupakan bagian dari Kelurahan Pangkut, Sabtu (9/3/2019).

Ditambahkannya, jalan penghubung antara Kelurahan Pangkut dan Kota Kecamatan itu sudah lama di portal. Namun, kata dia, dari sebagian tokoh Suku Adat Dayak membongkarnya, mengingat sebelumnya hanya bisa dilalului pengendara sepeda motor. 

"Hanya sepeda motor saja yang bisa lewat. Kalau mobil tidak bisa, padahal kalau ada yang sakit parah kami harus pakai mobil untuk sampai ke Puskesmas," imbuhnya. 

Menurut Isyam, warga RT 07 jika ada keperluan ke kantor kelurahan dan kota kecamatan selama ini menggunakan jalur putar dengan jarak tempuh 4 kali lipat dibanding jalan itu. Bahkan ia mengungkapkan jika beberapa kali meminta kepada pihak perusahaan agar portal tersebut dilebarkan sehingga mobil kecil bisa melewatinya namun tak digubrisnya. 

"Ya kalau seperti ini sama juga membunuh warga RT 07. Karena kami harus berputar jauh dan berlipat-lipat," keluh dia saat kami temui di kediamannya. 

Sementara itu, Darsani Alfius Mahi, seorang tokoh Suku Dayak yang merupakan Putra Daerah Arut Utara akan terus memperjuangkan nasib warga berada di RT 07. Ia juga akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah agar cepat ada solusi tentang persoalan yang dialami warga tersebut. 

"Akan kami perjuangkan agar semua warga merasakan kemerdekaan. Masak jalan sendiri main ditutup saja," ujar Darsani saat dihubungi sejumlah awak media by phone. 

Keberadaan perusahaan, sambung Darsani,  harus memberikan dampak yang positif bagi masyarakat atau penduduk setempat. Bukan sebaliknya, kali ini PT BJAP terkesan mau menutup jalan rejeki dan jalan menuju akses ke kantor kelurahan dengan berbagai kebutuhan. 

Untuk diketahui, PT BJAP I merupakan perusahaan kelapa sawit berskala besar, banyak cabang serta anak perusahaannya. Disinyalir perusahaan tersebut adalah pemilik warga keturunan China yang berada di Kota Surabaya Jawa Timur. Kepongahan PT BJAP bukan tidak beralasan, mereka terkesan sangat berani menabrak aturan dan semena-mena itu karena diduga ada aparat yang selalu mengawal dan berpihak kepadanya. 

Menurut keterangan warga lainnya, jalan itu awalnya sudah bisa dilalui mobil kecil, namun dua hari kemudian pihak pabrik justru menghalanginya lagi. Mereka menimbun jalan tersebut dengan kotoran limbah kelapa sawit. Bukan hanya jalan kembali tidak bisa dilalui, namun setiap kali melewati bau limbah itu sangat menyengat.

Meski demikian, warga akan berkoordinasi dengan pihak Kelurahan serta berharap agar jalan tersebut bisa dipergunakan kembali sesuai fungsinya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun