Mohon tunggu...
Riyan Aulia Ramadhan
Riyan Aulia Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lahir di hari dan kota santri, tetapi belum pernah menjadi santri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecemasan Beretorika: Kondisi Natural yang Dapat Diatasi

14 Mei 2024   16:48 Diperbarui: 14 Mei 2024   17:40 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riyan Aulia Ramadhan & Syamsul Yakin (Mahasiswa & Dosen UIN Syarif Hidayatullah) (Dokumentasi pribadi)

Kecemasan beretorika adalah kondisi ketika tidak percaya diri, takut salah, dan tidak nyaman terjadi di atas mimbar. Hal itu terjadi sebagai respons terhadap sesuatu yang dianggap mengancam. Seperti perasaan negatif, tidak mampu berkomunikasi, tidak berhasil, dan takut dinilai rendah oleh pendengar yang sebetulnya belum tentu terjadi.

Dalam beretorika kecemasan dapat menimpa kapan dan siapa saja. Seorang yang tinggi kemampuannya bisa mengalaminya sebab ketika tampil di ruang publik dia merasa sedang diuji kompetensinya. Untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan beretorika bisa dilakukan dengan relaksasi.

Saat menghadapi senior atau orang yang memiliki kemampuan beretorika di atas rata-rata kita, ketegangan retorika juga dapat terjadi. Cara mengatasi kondisi ini, kunci suksesnya adalah percaya diri.

Kecemasan dalam beretorika juga dapat muncul sebagai respons terhadap situasi yang tak terduga. Seperti lampu padam sehingga tidak bisa membaca konsep ceramah. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan melakukan improvisasi, percaya diri, dan tetap berpikir positif.

Persamaan gaya bicara dengan pembicara lain juga bisa menjadi penyebab kecemasan beretorika. Memang sebaiknya seorang penceramah harus menguasai gaya bicara berbagai orator ulung. Namun tetap harus menjadi diri sendiri, percaya diri, dan tidak takut salah.

Selain berbagai penyebab tadi, kecemasan beretorika juga dapat muncul karena pengalaman pribadi atau gagal berbicara akibat tekanan publik, hal ini dapat diatasi dengan mencari akar masalahnya, membuat persiapan lebih, percaya bahwa pengalaman buruk itu tidak akan menimpa dirinya serta tetap percaya diri.

Penyebab utama kecemasan beretorika sebenarnya adalah kurangnya kemampuan dan pengalaman. Jadi lebih kepada faktor teknis yang merambah jadi masalah psikologis. Memperbanyak latihan, mempelajari gaya bicara orator handal, dan membuang rasa takut salah saat tampil adalah cara paling efektif untuk mengatasi hal tersebut.

Selain itu ada juga faktor lain seperti contohnya ketika seorang pulic figur atau selebritas yang mengalami kecemasan beretorika saat tampil di khalayak, karena jika melakukan kesalahan akan tersebar luas dan viral. Kecemasan itu terjadi lebih karena faktor bahwa dirinya adalah seorang public figur atau selebritas.

Kecemasan beretorika adalah kondisi natural-psikologis yang bisa dialami siapa saja. Dapat disimpulkan bahwa cara mengatasi kecemasan beretorika adalah dengan melakukan relaksasi, berpikir positif, tidak takut salah, percaya diri, latihan,  persiapan, konsentrasi, dan berupaya untuk keluar dari tekanan publik. 

Oleh: Syamsul Yakin & Riyan Aulia Ramadhan (Dosen & Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun