Riyana Khairunnisa Hidayat  (11230520000032)
Pada hari Jum'at, 15 Desember 2023 kami mahasiswi semester satu Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta dari progam studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam kelas 1A melakukan studi lapangan yang bertempat di Desa Hamboro, Bogor - Jawa Barat. Kegiatan studi lapangan ini dilaksanakan secara bersama-sama. Saat tiba di lokasi, kami langsung membagi keseluruhan anggota kelas yang berjumlah 28 orang menjadi empat kelompok, yang satu kelompoknya terdiri dari tujuh orang untuk melakukan studi lapangan mengenai pemberdayaan terhadap strategi sosial, strategi budaya, strategi pendidikan, dan strategi ekonomi.
Saya bagian dari kelompok pemberdayaan terhadap strategi sosial telah mewawancarai Kang Nandi selaku penduduk asli Desa Hamboro. Dari hasil wawancara tersebut yang dapat saya paparkan ialah terdapat berbagai macam kegiatan di Desa Hamboro, salah satunya yaitu kegiatan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Â PKK itu sendiri memiliki program aktif tambal sulam (selang-seling) PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk yang terkena penyakit, khususnya bayi di bawah umur lima tahun, juga terfokus kepada anak yang mengidap stunting. Kemudian ada pengajian ibu-ibu rutin setiap satu bulan sekali di awal bulan pada hari Jum'at (setelah sholat Jum'at). Selanjutnya ada Karang Taruna yang memiliki program pertanian alpukat, namun ini bukan program pokok melainkan program yang sudah beberapa tahun belakangan ini terlaksana. Selain itu ada BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang kegiatannya itu ngangon atau mengembala kambing, baru dimulai pada tahun 2023. Ada juga program sosial dari pemerintah yaitu pemberian beras kepada warga desa mulai dari tahun 2019. Pemberian beras tersebut menggunakan aplikasi scanner, jadi setiap warga hanya memiliki jatah satu karung beras berukuran kurang lebih 4-5 liter dan tidak bisa mencurangi atau mengambil lebih dari jatah yang sudah diberikan. Kang Nandi juga menyebutkan bahwa Desa Hamboro ini dijuluki sebagai Desa Santri.
Setelah selesai mewawancarai Kang Nandi, saya beserta yang lainnya melanjutkan sesi wawancara dengan Kang Iyan, penduduk asli Desa Hamboro lebih tepatnya salah satu warga RT 03. Kang Iyan juga merupakan ketua kesenian di desa tersebut. Karena sosial berkaitan dengan budaya, saya akan memaparkan hasil wawancara seputar pemberdayaan terhadap strategi budaya. Dari hasil wawancara dengan Kang Iyan sebagai narasumber, yang akan saya paparkan ialah terdapat beberapa kesenian seperti Akustik Religi yang dianggotai oleh para remaja dengan alat seadanya seperti gitar dan bass. Untuk kesenian tradisional itu ada Tari Jaipong anak-anak yang dilaksanakan satu bulan sekali di pendopo RT 03, Pencak Silat anak-anak (namun sedang vakum karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk latihan). Ada juga kesenian agama yaitu Qasidah ibu-ibu yang diselenggarakan seminggu sekali, juga marawis anak-anak dan yang merintis kesenian itu semua ialah Kang Iyan sendiri. Kegiatan sosial budaya lainnya yaitu PHBN (Peringatan Hari Besar Nasional) dan PHBI (Peringatan Hari Besar Islam) seperti 17 Agustus, Hari Kartini, Maulid Nabi, dan lain sebagainya diselenggarakan dengan bentuk lomba-lomba juga penampilan kesenian. Penyelenggara kegiatan tersebut ialah Kang Taufik atau yang kerap disapa Kang Opik. Kang Iyan juga menyebutkan bahwa Desa Hamboro ini termasuk kedalam desa berkembang.
Demikian hasil wawancara yang dapat saya paparkan. Banyak sekali ilmu dan pengalaman baru bagi kami BPI kelas 1A khususnya bagi saya sendiri selaku penulis. Semoga Desa Hamboro menjadi desa berkembang yang Insya Allah akan ada banyak perubahan positive disetiap tahunnya.
