Written by : Novy E.R.
"God gave us the gift of life, it's up to us to give ourselves the gift of living well," (Voltaire)
Ulang tahun seringkali dianggap hari yang paling penting bagi seseorang. Traktiran, ucapan selamat ulang tahun hingga perayaan besar-besaran bahkan rela mengeluarkan banyak uang terjadi pada sebagian orang. Lalu apa kita tahu arti ulang tahun yang sesungguhnya? Ulang tahun hanyalah pengulangan tanggal dan bulan yang sama dengan tanggal dan bulan hari lahir kita. Ulang tahun seharusnya bukan dirayakan akan tetapi dijadikan hari mendekat pada Tuhan lebih khusyuk lagi. Titik awal untuk menjadi manusia yang diciptakan Tuhan apakah umur kita hanya sampai di sini atau masih diberi kesempatan lebih lama lagi untuk meningkatkan kualitas keimanan dan hidup yang lebih baik.
Bagaimana kita mengisi kehidupan yang baik untuk diri kita? Bertambah Usia, Berkurang Hidup. Dengan ulang tahun tentunya usia kita bertambah tua. Kan waktu tidak bisa berjalan mundur, tidak mungkin dong kita menjadi muda, hehe... Senang? Seharusnya sedih karena jatah hidup kita jadi berkurang. Kita memang tidak tahu sampai kapan Tuhan memberikan batas usia kita berada di dunia ini. Menikmati segala pemberian Tuhan.
Rasa Syukur dan Merasa Sedih, marilah kita bangun rasa bersyukur sebanyak-banyaknya atas segala pemberian Tuhan yang tidak dapat dihitung jumlah dan harganya. Merasa sedih, bukannya mengajak mengajak kita jadi frustasi yang ujung-ujungnya depresi akan tetapi merasa sedih apakah kita masih diberi jalan menikmati hidup setelah melewati hari lahir kita atau kita akan mati saat hari lahir? Banyak juga orang yang meninggal menjelang hari ulang tahunnya atau tepat di hari lahirnya itu. Nah di sinilah kesedihan kita untuk menambah ketaqwaan pada Tuhan agar diberi umur panjang yang barokah. Bersedih mengingat mati karena semakin umur bertambah tua hidup berkurang dan kematian juga mendekati kita bukan?
Sekadar Ucapan dan Mengingat Hari Lahir. "Happy Birthday. Selamat Ulang Tahun, semoga panjang umur ya." Banyak sekali ucapan di hari ulang tahun dari sanak saudara atau kawan. Terlebih bila kita memiliki akun sosial media seperti facebook dan memasang alarm atau informasi tanggal lahir kita di akun facebook. Kebanjiran ucapan selamat ulang tahun dari kawan-kawan. Membuat kita senang karena banyak yang care. Banyak doa yang ditujukan untuk kita. Alhamdulillah.
Nggak ada salahnya bila ulang tahun kita banyak mendapat ucapan selamat. Mengingat pula akan hari lahir kita di mana hari ulang tahun itu adalah saat di mana kita lahir ke dunia setelah berada di alam rahim ibu. Sudah berapa tahun ya kita berada di alam dunia yang indah ini? Apa yang sudah kita lakukan selama ini? Memberikan ucapan selamat ulang tahun dan mendoakan panjang umur serta yang baik-baik pada teman kita itu bukankah sama halnya dengan mendoakan diri kita sendiri. So, tidak ada salahnya bila sekadar memberikan ucapan selamat ultah. Tidak ada yang mubasir. Intinya sali mendoakan. Itu pula termasuk hal kebaikan.
Ingat Mati dan Muhasabah. Dengan bertambah usia otomatis jatah hidup juga berkurang. Ya untuk itulah dengan mengingat hari lahir, dan apabila kita masih diberi rizki akan umur panjang apakah kita bisa mempergunakan sisa umur dengan baik? Bukankah ada ungkapan yang mengatakan bahwasannya Waktu adalah Uang, di mana waktu kemarin tidak bisa kita rubah lagi kecuali membenahi yang kurang di waktu yang kemarin dengan kehidupan yang lebih baik. Inilah sebuah peringatan lembut yang mengena langsung ke hati, dengan ulang tahun umur untuk jatah hidup kita jadi berkurang. Tak ada salahnya mengingatkan pada hari lahir untuk dijadikan muhasabah diri. Mengingat jatah ibadah juga berkurang.
Berbagi Tanpa Kemewahan. Merayakan hari lahir tidak dilarang sih asal tidak berlebihan. Rasanya tidak pantas merayakan hari lahir dengan perayaan besar-besaran yang penuh kemewahan. Perayaan besar-besaran selain buang-buang waktu dan materi juga kita tidak mau dianggap sebagai orang sok atau yang suka pamer kekayaan, hura-hura bahkan ada yang mengecapnya bid'ah (suatu ajaran yang tidak ada tuntutannya seringkali dianggap sesat). Bila kita mau merayakan dan bersikap sederhana, menjadikan ulang tahun atau hari lahir kita dengan momentum yang berharga. Muhasabah dan mengingat mati, bermunajat pada Tuhan lebih khusyuk lagi agar dipanjangkan usia kita dan ditambah keimanan kita lebih baik lagi untuk masa depan kita di akhirat kelak. Mau berbagi? Bukan untuk sesuatu hal yang bisa menimbulkan riya tapi menganggap pemberian ini sebuah zakat untuk pembersihan jiwa kita. Bila umat Islam setahun sekali berpuasa Ramadhan dan menjelang Idul Fitri kita diwajibkan untuk berzakat fitrah.
Nah ini kita yang merayakan bari lahir bisa dengan bermunajat mendekatkan diri pada Sang Pencipta dan sebagai amal jariyah yang berhubungan dengan sesama kita bisa memberikan sesuai kemampuan kita ke anak-anak yatim piatu di panti asuhan dekat kita atau lingkungan sekitar kita. Atau setidaknya cukup dengan memberikan makanan seperti kue tart khusus keluarga kecil kita. Ini juga merupakan sedekah yang luar biasa nilainya dibandingkan kita mati-matian merayakan dengan penuh kemewahan yang sama saja riya dan menghambur-hamburkan uang atau harta kekayaan kita.
Yuk benahi hidup kita dengan lebih indah karena Tuhan sudah memberi kita hadiah berupa kehidupan. Sekarang di hari lahir kita semoga dipanjangkan usia dan keberkahan sisa hidup. Maukah kita memberi diri kita sendiri hadiah berupa hidup yang lebih baik? Dengan cara bagaimana ? Rasa syukur atas limpahan rahmad kesehatan hingga bertambahnya usia. Karena berkurangnya hidup kita berkurang pula kesempatan ibadah kita. Diberikan hidayah untuk kekuatan iman dan motivasi diri mencari pahala yang diridhoiNya di sisa waktu yang diberikan.