Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music

Lagu Keren 90-an, "Gangsta's Paradise" Coolio

3 Oktober 2025   10:20 Diperbarui: 3 Oktober 2025   10:20 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah punya guru favorit waktu sekolah dulu? Dulu waktu SMP, saya punya wali kelas perempuan yang asik banget, dia juga ngajar bahasa Inggris. Cara ngajarnya enak, bisa memotivasi murid-murid, dan penampilannya selalu keren. Saat itu guru-guru SMP negeri belum pakai seragam, jadi masih pakai baju bebas dan apa pun yang dipakainya selalu rapi, enak dilihat. Setiap ngambil raport, dia selalu kasih nasihat tapi rasanya tidak ada jarak, ya kayak ibu ngomong ke anaknya.

Di SMA saya juga dapat wali kelas yang asik di kelas 3 Sos 3, dulu masih ada penjurusan fisika (A3), biologi (A2), dan sosial (A3). Wali kelas saya itu orangnya terbuka dan bisa di ajak curhat. Saat itu, saya lagi dekat dengan teman sekelas. Ketika lulus, dia ngomong ke kami berdua dan minta pacarannya jangan hanya sampai SMA tapi kalo bisa dilanjut. Sayangnya, kami putus gara-gara pacaran jarak jauh.

Guru favorit juga ada di film-film. Kalo guru cowok saya suka dengan John Keating di film "Dead Poets Society". Saya paling ingat waktu dia bilang 'Carpe Diem', meminta murid-muridnya untuk berani mengambil kesempatan. Cara ngajarnya di luar kebiasaan, bahkan sampai naik-nak ke meja. Guru bahasa Inggris itu juga bilang, "kedokteran, hukum, bisnis, teknik, semua itu kegiatan mulia dan penting untuk menopang kehidupan. Namun, puisi, keindahan, romansa, cinta, itulah yang membuat kita tetap hidup."

Kalo untuk guru perempuan, salah satu yang terbaik adalah LouAnne Johnson. Mantan marinir Amerika Serikat itu mengajar di kelas yang isinya murid-murid bandel dan bermasalah di SMA Kalifornia. Cara ngajarnya unik, misalnya mengajarkan karate agar para siswa bisa menghargai dirinya dan orang lain. Dia terus mendorong anak didiknya untuk mencapai nilai akademis yang tinggi. LouAnne juga mendatangi satu per satu murid yang menemui masalah di rumahnya.

Kisah LouAnne Johnson ini dijadikan buku berjudul "My Posse Don't Do Homework" dan diadaptasi jadi film "Dangerous Mind" yang dirilis 30 tahun lalu, tepatnya 11 Agustus 1995. Michelle Pfeiffer jadi gurunya. Meski kurang diterima oleh para kritikus sok tahu, yang bilang filmnya terlalu menyederhanakan masalah ras dan pendidikan, film ini dapat empat nominasi di MTV Movie Awards 1996 untuk kategori "Best Movie", "Best Female Performance (Michelle Pfeiffer)", "Most Desire Female" dan "Best Movie Song".

Harus diakui filmnya kalah ngetop dibanding soundtracknya "Gangsta's Paradise" yang dinyanyikan rapper Coolio, featuring L.V. Lagunya jadi nomor satu di Billboard Hot 100 dan di 16 negara lainnya. Di Indonesia juga ngetop, sering banget di putar di MTV dan acara-acara musik lokal di tanah air. Liriknya mendukung tema film tentang perjuangan para murid untuk menjadi yang terbaik.

Prestasi lagu itu berlanjut dengan meraih Grammy Award 1996 untuk "Best Rap Performance", namun kalah dari lagunya Seal "Kiss From a Rose" untuk kategori "Record of the Year". Sementaranya video klip yang digarap sutradara Antoine Fuqua Berjaya meraih "Best Rap Video" dan "Best Video From a Film". Lagu ini laku sampai tiga juta copy hanya di Amerika saja dan dibikin parodi oleh "Weird Al" Yankovic dengan judul "Amish Paradise", pokoknya kalau lagu ada yang dicover oleh penyanyi nyentrik itu sudah pasti lagu-lagu kelas satu.

Awalnya, lagu ini untuk filmnya Will Smith dan Martin Lawrence "Bad Boys", untung Coolio bergerak cepat dengan 'merebut' lagu tersebut. Ceritanya berawal dari acara kumpul-kumpul di rumahnya manajernya Coolio. Rapper itu mendengar demo berisi sample dari lagunya Stevie Wonder "Pastime Paradise" yang diputar produser Doug Rasheed di ruang atas. Coolio buru-buru naik sambil nanya lagu siapa itu. Dia langsung ambil pulpen dan mulai menulis liriknya. Larry "L.V." Sanders yang juga ikut nongkrong diajak nyanyi di bagian chorus.

Lirik pembuka terinpirasi dari Mazmur 23 "as I walk through the valley of the shadow of  dead". Waktu nulis lagu itu, Coolio sudah berusia 30 tahun, namun tokoh utama di lagu tersebut berusia 23 dan dan dia tidak yakin apakah bisa sampai umur 24 tahun mengingat kerasnya hidup di jalanan.Coolio menegaskan, lagu ini tidak bermaksud untuk memuja-muja gaya hidup gangster. Sang narator selalu berdoa setiap malam dan di akhir lagu dia menuduh sistem telah mengecewakannya.

Setelah lagunya beres, Coolio langsung menghubungi petinggi Tommy Boy Records dan dasar emang jodoh, akhirnya lagu itu jadi bagian dari film "Dangerous Mind". Menurut majalah Rolling Stone, produser film membayar Collio 100 ribu dollar. Namun masih ada satu masalah yang mengganjal, Stevie Wonder masih belum memberi izin lagunya digunakan dalam lagu gangster. Untungnya, istri Coolio saat itu, Josefa Salinas, kenal dengan kakak Stevie. Lewat koneksi orang dalam akhirnya Stevie memberi izin.

Jangan dilupakan peran Larry "L.V." Sanders yang dengan suara khasnya menyanyikan "why are we so blind to see that the ones we hurt are you and me" di bagian tengah lagu. L.V. adalah bagian rap gangsta West Coast era 90-an. Dia sering tampil bersama grup rap South Central Cartel di Los Angeles. Saya baru tahu kalau paduan suara yang ada di latar belakang bukan dibawakan oleh sebuah grup, melainkan dinyanyikan L.V. berlapis-lapis dan diharmonisasikan jadi seperti paduan suara gospel.

Kembali ke Coolio, penyanyi yang punya nama asli Artis Leon Ivey Jr., lahir di Pennsylvania, 1 Agustus 1963. Keluarga ini pindah ke Compton di South Central Los Angeles. Dari daerah ini bakal muncul rapper-rapper hebat, seperti Ice Cube, Eazy-E, dan Dr.Dre. Coolio lebih banyak mengurung diri di rumah karena penyakit asma. Cowok ini jadi kutu buku dan lumayan berprestasi di sekolah

Namun semuanya berubah saat orang tuanya bercerai. Coolio cari pelarian dengan nongkrong di jalan, pakai narkoba, dan gaul sama preman-preman setempat. Prilakunya jadi kasar dan sering cari ribut dengan gang lain. Sempat juga berurusan dengan polisi gara-gara membawa senjata ke sekolah. Sebelum umur 20, dia sudah ngerasain dinginnya penjara karena mencuri. Lama-lama Coolio mikir, dia bakal mati muda kalau hidupnya seperti ini terus. Akhirnya dia memutuskan melanjutkan studinya dan mendaftar di Compton Community College, disinilah dia mengenal musik rap.

Dia pakai nama panggung Coolio Inglesias, diambil dari nama musisi Julio Inglesias. Sempat merilis beberapa single, namun kurang diterima publik. Di pertengahan usia 20, Coolio pindah ke San Jose, ikut bapaknya yang kerja jadi pemadam kebakaran. Hidupnya mulai berubah, narkoba ditinggalkan dan kembali ke jalan Tuhan. Setelah teken kontrak dengan Tommy Boy Records, rapper ini merilis album pertama "It Takes a Thief" di tahun 1994. Album ini lumayan sukses, namun ada aja yang sirik dan menyebut materi lagunya terlalu ringan dibanding album album rap lainnya yang isinya soal kekerasan, perang antargang, dan memaki polisi.

"Gangsta's Paradise" yang ada di album kedua mengubah hidup Coolio.Tur keliling dunia dan tampil di berbagai acara televisi jadi kegiatan sehari-hari. Namun album ketiga "My Soul" gagal mengulang sukses. Munculnya rapper-rapper baru membuat Tommy Boy Records secara sepihak langsung memutus kontraknya. Coolio masih membuat lima album lagi yang dirilis perusahaan rekaman kecil.

Coolio meninggal pada 28 September 2022 setelah pingsan di rumah seorang teman. Manajernya bilang karena serangan jantung. Namun polisi mengumumkan overdosis fentanyl, heroin, dan metamfetamin yang tidak disengaja ditambah kardiomiopati, asma kronis, dan merokok sebagai penyebab kematiannya. Menurut saya, "Gangsta's Paradise" ikut mengubah masa depan musik hip hop, membuka jalan bagi 2Pac dan Notorious B.I.G.


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun