Mohon tunggu...
Rita Oktavianti
Rita Oktavianti Mohon Tunggu... -

independent, wrote ...wrote...and wrote

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

“Sistem Kami Tak Mungkin Salah...”

31 Agustus 2013   20:28 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:33 755
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pada tanggal 23 agustus lalu kantor saya di jogjakarta mengalami listrik padam, karena setelah penambahan daya dari 4.400 ke 11.000 watt  tidak lagi bisa menggunakan tagihan pasca bayar tapi sesuai kebijakan PLN semua pemasangan baru ataupun tambah daya sudah harus menggunakan tagihan pra bayar ( sistem beli pulsa stroom ). Pada tanggal tersebut kebetulan saya tengah mengambil cuti karena ada keperluan keluarga di Pacitan. Tapi karena dari kantor saya diberi tanggung jawab untuk memegang kartu PLN dan mengisinya bila habis maka ketika dari kantor menelpon bahwa lampu di kantor padam karena pulsa listrik habis, saya kemudian meminta tolong pada teman kantor saya di jogja untuk membeli pulsa listrik sebesar Rp.250.000,- dengan terlebih dulu saya meng SMS no ID di kartu listrik yang saya pegang. Dan atas inisiatif sendiri pula tidak seberapa lama saya pun menyempatkan diri membeli pulsa listrik di minimarket ALFAMART  di daerah Pacitan kota sebesar Rp.250.000, saya tidak sempat membaca kembali struk pembelian yang saya terima , saya langsung simpan  struk tersebut dalam dompet saya dengan fikiran saya akan masukan ke meteran di kantor saya esok ketika saya masuk kantor kembali. Selain itu saya juga menaruh keperayaan kepada pihak Alfamart.

Secara kebetulan teman saya di jogja saat itu  juga membeli pulsa listrik di minimarket ALFAMART. Teman saya lansung memasukan no strom  di kantor kami dan berhasil ketika tekan enter. Kejadian berbeda terjadi dengan struk  yang saya beli dipacitan. Struk yang saya beli dipacitan dimasukan oleh teman saya pada tanggal Senin 26 Agustus 2013, dan ketika tekan enter pulsa gagal dimasukan, awalnya teman saya berfikir mungkin ia salah memasukan no stroom, tapi ketika dicoba untuk kesekian kalinya masih tetap gagal. Ketika memasukan no stroom ia sempat berfikir sepertinya no stroom nya mirip dengan no stroom yang ia masukan ketika tanggal 23 Agustus lalu. Teman saya kemudian menyampaikan kepada saya dan kamipun bersama sama mengulang kembali memasukan no stroom tersebut dan memang gagal dimasukan, ketika teman saya mengatakan bahwa sepertinya no tersebut mirip dengan no sebelumnya yg ia beli tanggal 23 agustus lalu, kami pun segara mengecek kembali struk yang ia beli dengan srtuk yang saya beli di pacitan. Dan betul, ketika kami cocokan , kedua struk tersebut tertulis sama persis bahkan di tulusan paling atas sama sama tertulis ALFAMART SENDANGADI ( sendangadi adalah Alfamart di jogja tempat teman saya membeli pulsa ), ID,no meter sampai no token/stroom tercetak sama persis, satu satunya yang membedakan hanyalah jam. Di struk yang teman saya beli tertulis 10.10.25 dan di struk saya tertulis 10.35.52 serta tercetak salinan di bawah tulisan tanggal dan jam.

Kemudian saya berinisiatif untuk menelpon pihak PLN , saya jelaskan runtut kejadiannya , pihak PLN memberi jawaban bahwa PLN tidak bertanggung jawab terhadap kesalahan tersebut karena mereka itu sepenuhnya menjadi wewenang pihak Retail untuk mendistribukan penjualan pulsa listrik kepada pengguna, mungkin kesalah terletak pada sistem pihak Alfamart. Akhirnya saya melepon customer service ALFAMART jakarta , mendengar penjelasan dari saya mereka menyarankan untuk mengirimkan kedua bukti struk pembelian strum  tersebut, akihirnya saya menscan kedua struk tersebut dan mengirimkannya via email, dalam email tersebut saya juga meminta tolong untuk segera diberi penjelasan. Kami menunggu hingga keesokan harinya email belum juga dibalas, akhirnya saya menelpon kembali ke pihak Customer Service ALFAMART jakarta, ternyata mereka telah menerima email tersebut, dan penjelasan yang saya terima kemudian sangatlah mengecewakan “ ibu mungkin ketika melakukan pembelian di ALFAMART Sendangadi transaksi yg pertama gagal jadi dicetak ulang kembali , jadi struk yg kami terima ini adalah struk yg dibeli di tempat yg sama “, saya menjwab “ mba, kami tidak akan bersusah payah mencari penjelasan sampai harus email segala macam kalau ini struk yg dibeli ditempat yg sama, kan saya sudah jelaskan kalau dua truk ini dibeli ditempat yg berbeda dan berjauhan, satu di ALFAMART Jogja satu di ALFAMART Pacitan, kami hanya minta penjelasan kenapa struk yang kami beli ditempat berbeda bisa tercetak sama persis, apakah ini kesalahan sistem online di Alfamart atau bagaimana ?” ,dan apa yang kembali dikatakan pihak Alfamart “ maaf ibu , sistem kami tidak mungkin salah, coba ibu hubungi dulu Alfamart Pacitan, jika benar mereka melakukan kesalahan, kami akan segera menindak lanjuti “, saya pikir bodoh sekali ya ini orang, kalau tau no telepon dan alamat Alfamart pacitan saya tidak perlu repot tanya sana sini, dan juga kenapa enteng sekali dia mengatakan Sistem kami tidak mungkin salah, seolah olah secara tidak langsung kami hendak menipu pihak alfamart . karena sudah sangat mangkel saya menutup telepon saya dengan mengatakan “ eh mba, kami tidak mempermasalahkan uang kami yang hilang Rp.250.000 , kami hanya minta diberi penjelasan kenapa bisa demikian, karena kami berfikir ALFAMART adalah usaha waralaba yang sistemnya mungkin sudah online, kalau jawaban mba demikian oke,,, mungkin saya hanya perlu menulis pengalaman saya agar mereka yang nanti membaca akan lebih berhati hati ketika membeli pulsa listrik , mungkin bisa jadi yang mengalami kejadian seperti ini tidak hanya saya, masih ada pihak pihak diluar sana yang dirugikan seperti saya. Terima kasih !’’.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun