Selain itu, perlu adanya koordinasi yang lebih baik antar lembaga pemerintah dan penguatan peran serta masyarakat dalam upaya pencegahan stunting. Diperlukan juga adanya pendekatan yang berbasis pada bukti dan pembelajaran terus-menerus untuk mengevaluasi keefektifan program-program yang telah dilaksanakan serta mengidentifikasi strategi yang lebih baik untuk mengatasi masalah stunting ini.
Dari yang sudah disampaikan dapat disimpulkan dan terdapat saran terkait stunting ini. Dalam menghadapi masalah stunting, pemberdayaan masyarakat melalui penyuluhan partisipatif memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran, dan perilaku masyarakat terkait gizi dan kesehatan anak. Namun, untuk mencapai hasil yang optimal, diperlukan komitmen dan kolaborasi dari semua pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, sektor swasta, serta masyarakat itu sendiri.
Pemerintah perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan kesehatan dan gizi masyarakat, termasuk melalui pelatihan bagi petugas kesehatan dan relawan lokal dalam penyuluhan partisipatif. Selain itu, penting juga untuk terus mengembangkan program-program inovatif yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik masyarakat setempat, serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara teratur untuk menilai efektivitas dan dampak dari kebijakan dan program yang telah diimplementasikan.
Dengan upaya yang terkoordinasi dan berkesinambungan, diharapkan Indonesia dapat membangun generasi unggul yang memiliki kualitas gizi dan kesehatan yang optimal, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi pembangunan bangsa dan masyarakat secara keseluruhan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI