Mohon tunggu...
Risma Achmad
Risma Achmad Mohon Tunggu... Penulis lepas

Ketika realita terlalu membosankan, saya menciptakan dunia sendiri lewat tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PKL SMKN 2 Wewewa Barat, Mengubah Rempah Jadi Peluang Masa Depan

26 September 2025   17:50 Diperbarui: 26 September 2025   17:50 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
produk hasil PKL siswa SMKN 2 Wewewa Barat (dok. Risma Achmad)

Dari tanah lokal yang kaya, lahirlah generasi kreatif yang mampu membawa nilai budaya dan ekonomi menuju pasar global.

Di era transformasi digital yang pesat, pendidikan bermutu menjadi kunci utama mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang penuh tantangan dan peluang baru. Bagi siswa SMKN 2 Wewewa Barat Jurusan Pemasaran di Sumba Barat Daya, pembelajaran berbasis dunia nyata bukan sekadar wacana, melainkan kenyataan yang diwujudkan lewat kemitraan strategis dengan UMKM lokal, seperti UMKM God Bless You (GBU). Melalui kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), siswa menjadi pionir inovasi produk lokal, seperti serbuk jahe merah, kunyit, temulawak, sambal terasi, kopi arabika, hingga saus tomat asli dari hasil tani masyarakat Sumba.

Kolaborasi SMK dan UMKM, Membangun Kompetensi Abad 21

Beberapa produk siswa yang saya beli (dok.Risma Achmad)
Beberapa produk siswa yang saya beli (dok.Risma Achmad)

Pendidikan abad 21 menuntut siswa menguasai kemampuan berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (4C).

Di SMKN 2 Wewewa Barat, penerapan PKL bersama UMKM GBU bukan hanya memberikan pengalaman pemasaran langsung, tetapi juga menanamkan keterampilan tersebut sejak dini. Siswa belajar merancang strategi pemasaran konvensional maupun digital, melakukan riset pasar, mengemas produk agar menarik konsumen, serta manajemen distribusi berbasis teknologi.

"Dulu saya hanya tahu cara posting di Facebook untuk kesenangan saja. Sekarang saya bisa membuat konten marketing yang menarik pembeli dan berujung pada penjualan nyata,"  kata Elda, siswa kelas XII yang terlibat dalam program PKL di UMKM GBU.

Tak bisa dipungkiri, banyak siswa awalnya merasa canggung bahkan bingung menghadapi dunia usaha yang serba dinamis. Namun, proses pembelajaran di program ini benar-benar mengubah mereka. Dari yang dulunya belum tahu apa-apa tentang komunikasi bisnis, kini para peserta PKL terbiasa berlatih komunikasi asertif, lihai bernegosiasi, hingga berani membangun jejaring bisnis dari skala lokal hingga nasional. Transformasi ini dirasakan langsung oleh siswa peserta PKL, yang berbagi pengalaman,

Pengalaman menganalisis perilaku konsumen untuk produk sambal terasi mengajarkan mereka cara membaca tren pasar yang kompleks. Skill ini sangat berguna untuk membangun masa depan dan membuka banyak peluang karier. Perjalanan dari tidak tahu menjadi mampu dan percaya diri inilah yang membuktikan efektivitas pembelajaran abad 21, setiap pengalaman praksis menjadi bekal berharga untuk masa depan siswa.

Lebih dari itu, siswa diajak untuk berpikir inovatif dalam menciptakan nilai tambah. Contohnya, membuat branding unik pada produk serbuk rempah atau kopi, serta mengedukasi pasar tentang manfaat produk-produk herbal tradisional. Kolaborasi ini sekaligus melatih empati sosial dalam membantu petani dan pelaku usaha kecil naik kelas di pasar modern.

Pembelajaran Kontekstual dan Penguatan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun