Mohon tunggu...
Risma Achmad
Risma Achmad Mohon Tunggu... Freelancer

Guru ekonomi yang jatuh cinta pada sastra. Buku adalah candu saya, dan menulis adalah cara saya memaknai dunia. Melalui tulisan, saya berbagi perspektif, merajut pengalaman, dan merayakan keajaiban kata-kata. Penulis dua buku antologi cerpen: "Di Balik Sebuah Kehilangan" dan "Warna-Warni Cerita di Sore Hari". Menulis bukan untuk menjadi sempurna, tapi untuk tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Impianku Menyulap Hunian Jadi Studio Kreatif yang Menghasilkan

27 Juni 2025   16:44 Diperbarui: 27 Juni 2025   16:44 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah impian (Freepik Image)

Rumah terbaik bukanlah yang paling mahal, melainkan yang paling produktif memberikan makna bagi penghuninya dan orang lain.

Saya punya mimpi sederhana: mengubah rumah saya menjadi studio syuting yang menghasilkan. Bukan karena rumah saya istimewa, tapi karena saya melihat potensi yang selama ini diabaikan banyak orang.

Suatu malam, saya melihat influencer memotret produk di sudut ruangan yang biasa saja. Lalu saya memandang ruang tamu saya---pencahayaan alami yang lebih bagus, sudut yang lebih menarik, nuansa yang lebih hangat.

Pertanyaan sederhana muncul: "Mengapa saya tidak memanfaatkan ini?"

Dari situlah Cerita Cuan 2025 saya dimulai. Bukan tentang membangun studio megah, tapi mengoptimalkan apa yang sudah ada dengan cara yang cerdas.

Kekayaan sejati bukan tentang memiliki banyak hal baru, tetapi melihat nilai dari hal yang sudah kita miliki.

Ide saya simpel---rumah yang tetap saya tinggali, tapi setiap sudutnya siap untuk syuting kapan saja. Bukan studio kosong yang dingin, melainkan ruang hidup yang punya jiwa.

Studio konvensional: Profesional tapi tidak punya karakter Studio hunian saya: Punya cerita di setiap sudut

Rumah yang benar-benar dihuni memancarkan kehangatan yang tidak bisa ditiru. Ada energi positif yang terasa ketika fotografer bekerja di ruang yang dipenuhi cinta dan perhatian setiap harinya.

Rencana Sederhana, Eksekusi Matang

Bulan 1-2: Persiapan

  • Audit setiap sudut rumah dengan mata fotografer
  • Upgrade dekorasi dengan budget Rp10 juta
  • Buat portofolio dengan 20 foto terbaik setiap ruangan

Bulan 3-4: Peluncuran Lembut

  • Undang 5 fotografer untuk sesi gratis
  • Dokumentasikan prosesnya untuk konten media sosial
  • Bangun testimoni dan word-of-mouth

Bulan 5-12: Ekspansi

  • Target 15 sesi per bulan dengan tarif Rp300.000/sesi
  • Workshop fotografi rumahan setiap bulan
  • Kolaborasi dengan makeup artist dan stylist lokal

Kesuksesan bukan tentang langkah besar yang spektakuler, tetapi langkah kecil yang konsisten menuju arah yang tepat.

Alasan saya memilih ide ini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun