Microteaching adalah suatu metode pelatihan bagi calon guru atau pendidik yang dirancang untuk melatih keterampilan mengajar secara terfokus dalam skala kecil. Dalam praktiknya, seorang calon guru akan menyampaikan materi pelajaran dalam waktu yang singkat dengan jumlah siswa yang sedikit atau bahkan hanya di depan sesama calon guru. Tujuan dari microteaching adalah agar calon pendidik dapat mengasah kemampuan dasar mengajar, seperti pembukaan pelajaran, penyampaian materi, penggunaan media, serta penutupan pelajaran, sambil mendapatkan umpan balik langsung dari dosen pembimbing maupun rekan sejawat. Kegiatan ini biasanya direkam atau diamati langsung oleh dosen pembimbing agar peserta bisa mendapat masukan atas cara mengajarnya.
Inovasi Pembelajaran MicroTeaching  istilah "inovasi"  ini mengacu pada perubahan atau pembaruan dari praktik lama menuju cara baru yang lebih relevan dengan perkembangan zaman. Jika dulu microteaching dilakukan hanya secara tatap muka di kelas, kini metode tersebut telah mengalami transformasi dengan menggabungkan elemen teknologi digital. Inovasi ini bukan hanya bersifat teknis, melainkan juga berdampak pada cara berpikir dan cara mengajar para calon guru. Tidak hanya dilatih untuk menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga didorong untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran melalui video, menggunakan media interaktif, bahkan menyiapkan kuis digital dan sumber belajar berbasis web.
MicroTeaching Berbasis di Gital dalam konteks pendidikan, kemajuan teknologi digital telah mendorong berbagai alat dan platform pembelajaran seperti Learning Management System (LMS), video conference (Zoom, Google Meet), media interaktif, hingga kecerdasan buatan yang bisa digunakan dalam proses belajar-mengajar. Dengan adanya kemajuan teknologi tersebut, pelaksanaan microteaching tidak lagi terbatas pada ruang kelas fisik. Microteaching kini bisa dilakukan secara daring melalui platform digital. Mahasiswa calon guru bisa merekam kegiatan mengajarnya, mengeditnya, lalu mengunggahnya ke platform tertentu agar bisa ditinjau dan dinilai oleh dosen. Bahkan, praktik mengajar bisa dilakukan secara langsung melalui video conference, sehingga memberi pengalaman nyata dalam mengajar di ruang virtual. Sesi microteaching bisa dilakukan secara langsung melalui Zoom, Google Meet, atau platform serupa yang memungkinkan interaksi real-time meski secara virtual.Â
MicroTeaching di Era Teknologi , dimana kita hidup di era teknologi berkembang sangat pesat. Era ini telah mengubah hampir semua aspek kehidupan, termasuk cara manusia belajar dan mengajar. Di era teknologi yang menjadi bagian bahwa perubahan dan inovasi tersebut memang tidak bisa dihindari. Dunia pendidikan hari ini tidak bisa terlepas dari pengaruh teknologi. Hampir semua kegiatan belajar-mengajar telah bersentuhan dengan digitalisasi. Oleh karena itu, para calon pendidik pun perlu disiapkan agar mampu menghadapi tantangan zaman, terutama dalam menguasai teknologi yang akan mereka gunakan dalam praktik mengajar di masa depan. Microteaching berbasis digital menjadi salah satu cara paling efektif untuk menjembatani kebutuhan tersebut.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI