Mohon tunggu...
Rismaya
Rismaya Mohon Tunggu... Lainnya - Rismaya

Rismaya

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Dalam Meningkatkan Disiplin Kerja

23 Mei 2024   16:56 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:13 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam mencapai sebuah organisasi secara maksimal dibutuhkan keberhasilan karyawan dalam  melakukan  tugasnya  di  dalam  sebuah  perusahaan.   Untuk mencapai kemampuan maksimal dan mempertahankan sikap profesional, sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan atau institusi untuk mengelola dan menjalankan kegiatan. Setiap organisasi biasanya memiliki bagian manajemen sumber daya manusia, di mana manajer sumber daya manusia lainnya menangani tugas-tugas perekrutan, pelatihan, pemberian kompensasi, pemotivasian, dan pemeliharaan. Karyawan memiliki peran yang sangat penting dalam lembaga pemerintah, organisasi, dan bisnis. Ketika orang dapat menggunakan teknologi untuk mendapatkan informasi dari lingkungan mereka, mereka memimpin dan mengarahkan arah organisasi. Tingkat kualitas sumber daya manusia menentukan apakah fungsi-fungsi manajemen dapat dilaksanakan dengan baik atau tidak. Kinerja  karyawan  bisa  dikatakan berhasil apabila sebuah perusahaan tempat kerjanya berkembang (Adityawarman et al., 2015).

Kinerja dan disiplin terbentuk dari komitmen kerja karyawan yang ditunjukan dengan data pergantian karyawan mengacu pada tingkat di mana karyawan meninggalkan organisasi dan perlu digantikan oleh karyawan baru. Kedisiplinan dan kinerja karyawan dapat berguna untuk perusahaan dalam mencapai misi dan visi yang telah ditetapkan. Keberhasilan karyawan dalam menyelesaikan tugasnya tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan diri, melainkan faktor-faktor eksternal yakni kondisi perusahaan dan feedback yang didapatkan oleh karyawan. Mayoritas karyawan akan menunjukan sikap disiplin dan memberikan kinerja yang optimal apabila terdapat timbal balik dari perusahaan yang sesuai dengan harapan mereka. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan dan karyawan menjadi satu kesatuan yang saling membutuhkan dan diperlukan upaya untuk menghasilkan SDM yang sesuai dengan harapan perusahaan.

Pengertian Motivasi

Menurut pernyataan (Pusparani, 2021), motivasi adalah proses perilaku yang berfokus pada pendokumentasian tujuan. Motivasi mencakup elemen-elemen seperti tidak membangkitkan, mengarahkan, mempertahankan, menunjukkan intensitas yang berkelanjutan, dan memiliki tujuan. Lebih lanjut, (Yunita, 2021) menyatakan bahwa motivasi merupakan faktor pendorong yang menyebabkan seorang karyawan atau anggota organisasi bersedia untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dituntut oleh perusahaan, dalam hal ini contohnya adalah atasan atau organisasi. Dengan motivasi yang baik, seorang karyawan akan melaksanakan semua kewajibannya sesuai dengan bakat dan kompetensi yang dimilikinya pada pekerjaan yang dialokasikan kepadanya (Effendy, 2018).

Motivasi kerja adalah pendorong bagi orang untuk melakukan pekerjaan mereka dengan sukses, juga merupakan faktor yang dapat berarti perbedaan antara kesuksesan dan kegagalan dalam berbagai hal, dan merupakan elemen emosional yang penting untuk memulai karir baru. Sedangkan menurut Fathoni (2006), motivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seseorang anggota organisasi mau dan rela untuk mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan kewajibannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya.

Hitka dkk. (2019) mendeskripsikan motivasi sebagai proses psikologis yang mendorong dan mempertahankan aktivitas individu dalam kaitannya dengan pekerjaan, tugas, atau proyek. Motivasi memiliki dampak yang signifikan terhadap produktivitas karyawan, dan sebagai salah satu komponen kunci dari proses manajemen, manajer dan pemimpin harus memiliki kesadaran menyeluruh tentang penyebab dan dinamika yang mendorong motivasi. Karyawan yang termotivasi diharapkan tidak hanya melampaui harapan, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan.


Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan adalah fungsi dari pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai elemen dalam rangka memenuhi tujuan organisasi dalam jangka waktu tertentu. Menurut Tika (2008), kinerja karyawan diukur berdasarkan tiga faktor yaitu jumlah, kualitas, dan ketepatan waktu.  

Kinerja karyawan dapat dievaluasi secara obyektif dan akurat melalui tolak ukur tingkat kinerja. Pengukuran ini berarti memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengetahui tingkat kinerjanya apakah sesuai antara tanggung jawab secara kuantitas maupun kualitas (Sutedjo & Mangkunegara, 2013).

Kinerja  merupakan  hasil  kerja  secara  kualitas  dan  kuantitas  yang  dicapai  oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang telah diberikan.  Karyawan  melakukan  pekerjaan  sesuai  dengan  apa  yang  diharapkan oleh sebuah perusahan secara efektif dan maksimal. Kinerja karyawan erat kaitannya dengan hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi atau perusahaan. Hasil pekerjaan dapat menyangkut kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu, namun evaluasi kinerja dalam suatu organisasi perusahaan merupakan kunci dalam pengembangan karyawan. Evaluasi kinerja pada prinsipnya merupakan wujud dari bentuk penilaian kinerja pegawai (Irfansyah, 2020).

Pengertian Disiplin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun