Prigen - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Wiranegara Pasuruan (Uniwara) kembali melanjutkan rangkaian workshop bersama Cempaka Foundation. Setelah sukses menggelar sesi pertama tentang potensi Kelompok Tani Hutan (KTH) Nggumer pada 20 Agustus 2025, sesi kedua dilaksanakan pada 26 Agustus 2025 dengan tema "Pengolahan Pasca Panen dan Branding Produk Kopi".Â
Workshop sesi kedua ini menghadirkan kolaborasi multipihak yang memperkuat pemahaman peserta tentang pengelolaan kopi secara berkelanjutan. Narasumber dari Cempaka Foundation menyampaikan materi seputar budidaya tanaman kopi dan teknik pengolahan pasca panen. Materi ini menekankan pentingnya menjaga kualitas biji kopi sejak masa tanam, proses panen, hingga tahap pasca panen agar menghasilkan produk kopi berkualitas tinggi.
Mahasiswa KKN Uniwara bertindak sebagai presenter dengan membawakan topik mengenai branding produk kopi. Mereka menjelaskan tentang strategi membangun identitas merek, mendesain kemasan yang menarik, serta pemanfaatan digital marketing untuk memperluas jangkauan pasar. Materi ini bertujuan agar produk kopi lokal tidak hanya memiliki kualitas baik, tetapi juga memiliki daya saing di pasar modern.
Selain itu, workshop juga menghadirkan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Uniwara sebagai narasumber tambahan. Beliau menjelaskan aspek legalitas usaha dan alur yang harus ditempuh kelompok tani maupun pelaku UMKM agar produk kopi memiliki izin resmi. Legalitas ini menjadi syarat penting agar produk kopi bisa masuk ke pasar yang lebih luas, baik lokal maupun nasional.
Kegiatan workshop berjalan interaktif dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber. Antusiasme masyarakat dan anggota KTH Nggumer terlihat dari banyaknya pertanyaan seputar strategi pemasaran, pengemasan, hingga cara mengurus izin usaha.
Melalui workshop sesi kedua ini, sinergi antara Cempaka Foundation, mahasiswa KKN Uniwara, dan DPL menunjukkan upaya nyata dalam mengembangkan potensi kopi lokal di Desa Sukolelo. Tidak hanya sebatas pada aspek budidaya, tetapi juga mencakup pengolahan, pemasaran, dan legalitas usaha. Dengan demikian, kopi dari KTH Nggumer diharapkan mampu memiliki daya saing tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.Â
Penulis: Risma Fernanda Syafi'iyah
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI