Mohon tunggu...
Risma Febrianti
Risma Febrianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Komunikasi hal yang menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Ibnu Thufail

5 Mei 2024   23:44 Diperbarui: 6 Mei 2024   16:49 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pasti kita sudah tidak asing lagi dengan istilah filsafat dan filsuf. Betul!! Filsafat adalah suatu proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang dijunjung tinggi. Sedikit informasi, kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yaitu philosophia. Kata ini kemudian dibagi menjadi dua, yakni philos yang artinya cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Sedangkan filsuf adalah sebutan untuk seorang ahli filsafat. 

Dalam cakrawala pendidikan begitu banyak terlahir para filsuf didalamnya. Khusunya dalam filsafat Islam juga tidak terlepas dari adanya filsuf. Sebut saja, Imam Al-Ghazali, Al-Kindi, Ibnu Sina, Ibnu Thufail, dan banyak lagi. 

Dari banyaknya filsuf ini, mari kita mengenal salah satu sosok filsuf yang bernama Ibnu Thufail.

Menurut literatur tertulis bahwa nama lengkap Ibnu Thufail adalah Abu Bakar Muhammadi bnu Abd Al-Malik ibn Muhammad ibnu Muhammad ibnu Thufail. Jadi Thufail sebenernya adalah nama dari cicit beliau bukan nama ayahnya. Sedangkan dalam bahasa latin Ibnu Thufail populer dengan sebutan Abubacer. Beliau lahir di Guadix (Arab:Wadi Asy), provinsi Granada, Spanyol pada tahun 506 H/1110 M., yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Muwahiddun.

Setelah dewasa Ibnu Thufail, berguru kepada seorang ilmuwan besar dan memiliki banyak keahlian, karena beliaulah Ibnu Thufail dapat menjadi sosok seorang ilmuwan besar, guru Ibnu Thufail ini adalah Ibnu Bajjah  (1100+1138 M). 

Keilmuan atau pengetahuan Ibnu Thufail sangat luas; bukan hanya tentang filsafat, keilmuannya meliputi matematika, kosmologi, kedokteran, dan sastra.  Pada mulanya, Ibnu Thufail berkecimpung di istana dan menjabat sebagai Sekretaris Gubernur Granada dan kemudian Sekretaris Gubernur Ceuta dan Tangier, putra'Abdal-Mu'min, ajudan militer dan pengganti Ibn Tumart (w. 473-524H/1080-1130M.), seseorang yang sangat dikagumi pada masanya, yang karismatis, pendiri dinasti al-Muwahhidun di Spanyol dan Afrika Utara. Ia juga membuka praktek kedokterannya di Granada. Dari ketenarannya sebagai dokter di Granada , beliau diangkat menjadi sekretaris Gubernur di wilayah tersebut. Ibnu Thufail juga dipercaya dan berperan sebagai teman diskusi Khalifah pada saat itu. 

 Karya-karya Ibnu Thufail diantaranya adalah  Hayy Ibn Yaqzhan, yang merupakan intisari pemikiran-pemikiran Ibn Tufail, dan telah diterjemahkan dalam beberapa Bahasa. Menurut Montgomeri Watt, buku inilah yang mungkin merupakan karya filsafat dalam Bahasa Arab yang paling menarik. Suatu manuskrip diperpustakaan Escurrial yang berjudul Asrar al-Hikmah al Masyriqiyyah ( rahasia-rahasia filasafat timur) hanyalah sebagai ringkasan dari buku Hayy terebut. Nama lengkap buku tersebut adalah Risalah Hayy Ibn Yaqzhan fi Asrar al-Hikah al-Masyriqiyyah. Adapun buku karangan lainya diperkirakan hilang disaat terjadi kekacauan dan peperangan di Maghribi

Kekhasan pemikiran filosofis Ibn Thufail, sebenarnya terletak pada karyanya yaitu kisah fiksi Hayy Ibn Yaqzhan ini. Dalam kisah tersebut, dia menyatakan pandangan filsafatnya tentang alam semesta, Tuhan, agama, moral, manusia dan wataknya, budaya masyarakat formal serta adanya keserasian antara agama dan filsafat.

Beliau juga mencoba untuk menjelaskan tentang kemampuan manusia untuk hidup sendiri dan mandiri, tanpa adanya bantuan bahasa, agama, budaya dan tradisi yang mewarnainya, artinya semua hal yang disebutkan diatas itu tidak sepenuhnya selalu mempengaruhi perkembangan akal manusia. Dalam cerita roman Hayy bin Yaqzhan tersebut, Ibn Thufail juga mencoba membuktikan kebenaran tesis kesatuan kebijaksanaan rasional dan mistis melalui kisah fiktif, bahwa manusia dengan segala kelemahannya dapat saja berkomunikasi dengan Tuhan dengan kekuatan akalnya (filsafat) maupun dengan kekuatan kalbunya (tasawuf). 

Begitulah perkenalan singkat namun sangat luar biasa tentang Ibnu Thufail. Semoga dapat menjadi sebuah motivasi untuk bisa menjadi seperti sosok yang hebat seperti Ibnu Thufail. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun