Mohon tunggu...
risma aprillia
risma aprillia Mohon Tunggu... mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Peran mainan terhadap perkembangan karakter anak

12 Oktober 2025   21:47 Diperbarui: 12 Oktober 2025   21:49 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Di zaman yang semakin modern ini semakin banyak juga berbagai macam mainan baru, rak-rak toko dipenuhi bermacam pilihan mainan, mulai dari bisa mengeluarkan suara hingga  mainan yang bisa bergerak. Namun dibalik beragamnya mainan pernahkah kalian bertanya apa peran sesungguhnya dari mainan bagi anak? Mainan bukan sekedar barang pengisi waktu luang atau jawaban dari tangisan mereka, tetapi lebih dari itu semua. Mainan adalah alat edukasi yang dapat membantu perkembangan anak dari berbagai aspek seperti, motorik, konsentrasi, bahasa, kepercayaan diri, karakter, emosi, dan kreativitas. Contoh, seperti mainan puzzle itu salah satu mainan yang dapat melatih logika, kreativitas, serta konsentrasi, setelah berhasil merangkai puzzle anak akan puas dengan keberhasilannya dalam memecahkan suatu masalah, itu adalah awal dari kemampuan berpikir kritis di masa mendatang.

Menurut Jean Piaget seorang psikolog asal Swiss, anak-anak terlibat dalam jenis permainan yang mencerminkan tingkat perkembangan kognitif mereka seperti permainan fungsional, permainan konstruktif, permainan simbolik/fantasi, dan permainan dengan aturan. Ketika anak bermain dengan mainan mereka tidak hanya menggerakkan tangan tetapi juga otak mereka, mencoba tetapi gagal lalu mencoba lagi.

Dalam bermain, anak mampu bertindak melebihi keterampilan mereka sehari-hari. Misalnya, saat bermain dokter-dokteran, anak belajar empati  yaitu memahami rasa sakit pasiennya, komunikasi dengan memberi instruksi, dan tanggung jawab dengan cara merawat. Proses simulasi inilah yang membentuk karakter sosial mereka.

Para ahli sepakat bahwa jenis mainan yang dipilih orang tua akan menentukan keterampilan karakter. Seperti :

*Mainan bongkar pasang (Balok, LEGO, Puzzle)

Jenis mainan ini bersifat bebas tidak ada satu pun cara pasti untuk memainkan yang justru dapat melatih logika, fokus, kesabaran.

*Memainkan peran

Permainan yang mengharuskan anak untuk menciptakan cerita, memproyeksikan perasaan dan berlatih mengelola kemampuan bernegosiasi.

Di sisi lain banyak kekhawatiran terhadap mainan yang bersifat pasif terutama gadget, mainan yang hanya menyala tanpa interaksi kognitif cenderung membatasi ruang untuk berimajinasi jika stimulasi berlebihan, dapat menghambat perkembangan kemampuan fokus serta kemampuan mengelola emosi.

Jadi, tugas orang tua bukanlah memberi mainan sebanyak mungkin, tetapi memilih mainan yang mendorong interaksi, kreatif, serta mengasah kemampuan motorik. Penggunaan gadget sebenarnya dapat membawa dampak baik asalkan digunakan sesuai porsinya, dengan memilih mainan yang bijak orang tua sedang menjalankan pendidikan informal di rumah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun