Epistemologi adalah cara mendapatkan pengetahuan yang benar, karena epistemologi itu adalah teori pengetahuan, tidak lain dan tidak bukan merupakan kelanjutan yang tak terpisahkan dari ontologi seperti yang telah dijelaskan di atas. Tanpa pemahaman yang utuh tentang ontologi dari 'suatu hakekat', mustahil kita akan dapat memahami dan menjawab dari pertanyaan "apa" yang sedang kita cari jawabannya. Hal senada juga dengan aspek epistemologi atau teori pengetahuan dari sesuatu, yang berurusan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, pengandaian-pengandaian, dasar-dasar, dan pertanggungjawaban tentang pengetahuan yang dimilikinya.Â
Proses pencarian epistemologi atau teori suatu pengetahuan yang sedang kita amati dan kita cari, biasanya didasarkan atas pertimbangan sikap skeptis, karena dengan sikap ragu itulah orang mencari tahu tentang berbagai hal yang melingkupinya. Maka dari sinilah kemudian lahir berbagai pengetahuan baru yang tergali tentang sesuatu tersebut. Â
AksiologiÂ
Secara bahasa aksiologi berasal dari perkataan Axios (bahasa Yunani) yang berarti nilai, dan kata Logos yang berarti; teori, jadi aksiologi mengandung pengertian ; teori tentang nilai. Sementara secara umum aksiologi dapat diartikan sebagai teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dari berbagai capaian manusia yang telah didapat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, telah banyak memberikan daya manfaat dan daya guna bagi kehidupan manusia selama ini. Namun demikian selama temuan yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi itu memberikan bermanfaat dan berguna tidaklah masalah.Â
Dalam perkembangan berikutnya kajian filsafat yang membahasa tentang aksiologi ini melahirkan dua cabang filsafat yang kelak akan menjadi salah satu cabang induk suatu pengetahuan; etika dan estetika. Karena bagaimanapun juga manusia tidak hanya dituntut untuk bertindak dan berperilaku saja, tetapi nilai perilakunya seorang manusia itu memiliki nilai daya guna atau sebaliknya merugikan orang lain. Kemudian dikembangkan kajian ini menjadi kajian etika dan estetika dalam ilmu pengetahuan manusia hingga kini.Â
KesimpulanÂ
Ketiga aspek di atas merupakan lapangan kajian filsafat, seperti halnya logika, metafisika, kosmologi, metodologi, etika, estetika, filsafat agama, sosiologi, psikologi, dan biologi. Namun sebagian lainnya menganggap tiga aspek ini merupakan aspek kajian dasar setiap kali akan membahas sesuatu atau ilmu yang akan lahir. Sehingga ketiga aspek ini dalam kajian filsafat ilmu sangatlah penting untuk dipahami secara utuh. Dengan bahasa lain, aspek kajian utama dan mendasar dalam pembahasan filsafat ilmu adalah tiga hal seperti tersebut di atas; ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Karena tanpa ketiga hal ini tidaklah mungkin kita akan memahami filsafat ilmu itu sendiri secara utuh.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI