Mohon tunggu...
Riski Ahmad Haidar
Riski Ahmad Haidar Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris

Menulis untuk menyebarkan informasi Membaca untuk mengetahui segala informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggunakan Akal Pikiran agar Terhindar Covid-19 (Penggalan Buku Karya Musa Asy'arie)

7 Desember 2020   10:36 Diperbarui: 7 Desember 2020   10:44 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Musa Asy'arie adalah seorang filsuf Indonesia yang condong pada mazhab filsafat arab. Beliau telah mencetuskan tentang gagasan Revolusi Kebudayaan Tanpa Kekerasan dan pemikiran tentang paradigma berpikir multidimensional. Berpikir multidimensional merupakan ragam cara untuk mengatasi sebuah masalah atau problematika yang bersifat multidimensional. 

Manusia tidak hanya mencakup elemen fisik tubuh, melinkan juga terdapat elemen psikologis dan spiritual kehidupan. Manusia bukan hanya manusia yang rasional dengan kemampuan intelektual dan kemampuan nalar intelektual, tetapi juga merupakan wujud spiritual dengan kemampuan menguasai jiwa di luar realitas.

Konsep berpikir multidimensional adalah konsep berpikir dengan memandang manusia sebagai makhluk yang multidimensi. Pada era saat ini, Musa Asy'arie meyakini bahwa menggunakan metode rasional-transendensi dari pemikiran multidimensional untuk mengatasi kompleksitas dan pluralitas yang berkembang. 

Dalam rasionalitas transendental, dimensi rasional diwujudkan melalui pemikiran, yaitu pemikiran multidimensi yang serius. Sementara itu, dimensi transdental dapat terwujudkan melalui penyatuan dalam kegaiban. 

Sebagai contoh pada ajaaran Islam, Al-Quran disebut sebagai semacam doktrin yang mengatakan dimensi transendental dan hikmah profetik dari proses pemikiran yang mendalam.

Berwal antara agama, filsafat, dan sains yang tidak dapat terpisah dan tidak pula bisa dipisahkan. Adanya kesadaran atas metafisikan adalah suatu konsekuensi yang tergolong dalam sains. 

Kesadaran atas agama adalah konsekuensi dari metafisika atau filsafat yang timbul secara bersamaan. Pada buku Musa Asy'arie yang berjudul Filsafat Ilmu, Integrasi dan Transendensi pada bagian ketiga tentang epistimologi, beliau menyebutkan bahwa akal pikiran adalah sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Hal ini sangatlah relevan dengan fenomena yang terjadi pada dunia saat ini, yakni pandemi covid-19. Akal pikiran sangatlah tepat untuk memerangi dampak persebaran dari covid-19 tersebut. Mengapa? Karena segala sesuatu permasalahan baik maupun buruk terdapat pada akal pikiran manusia sendiri. Bagaimana akal pikiran kita harus bertindak untuk mengendalikan diri kita agar tidak merugi dikemudian hari.

Akal adalah substansi manusia, dengan fungsi membedakan yang benar dari yang salah dan kemampuan untuk menganalisis pengalaman yang luas. Akal merupakan  kemampuan berpikir manusia yang dimilikinya secara alami. Pikiran adalah istilah umum untuk pemikiran, penalaran, kemauan, pengetahuan, dan perasaan. 

Dalam sains disebutkan, apa yang disebut orang lain sebagai pikiran sepenuhnya disebabkan oleh bagaimana kerja otak. Sederhananya, dapat dikatakan bahwa akal adalah fungsi untuk berpikir. Orang yang memiliki kemampuan berpikir memiliki fungsi untuk mengingat tugas-tugas dasar dalam memecahkan masalah dan pada akhirnya akan membentuk perilaku.

Oleh sebab itu, akal pikiran dapat membuat kita berpikir tentang berbagai hal, akankah merugikan atau menguntungkan bagi orang lain begitu juga terhadap diri kita sendiri. Mengikuti perkembangan berita memanglah penting, terutama jika terkait dengan intormasi kesehatan terkini yakni tentang Covid-19. Meskipun demikian, hal tersebut dapat berpengaruh pada fisik, emosi, dan kesehatan mental yang terpicu dari berita-berita yang kita ikuti setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun