Mohon tunggu...
Riska Yunita
Riska Yunita Mohon Tunggu... Bankir - Karyawan Swasta

Be your own kind of beautiful

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Hari Kasih Sayang, Pangeran

15 Februari 2020   14:04 Diperbarui: 15 Februari 2020   14:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.idntimes.com

Tetapi hari itu, dia memang ingin melakukan hal yang diluar biasanya.

"Tunggu aku, pukul tujuh kita akan siap berangkat dari rumahmu,"  ucapnya saat itu.

Masih teringat jelas dalam ingatanku, aku mempersiapkan diriku sebagaimana biasanya malam minggu kami. Tak banyak yang kulakukan, berdandan pun hanya ala kadar karena aku bahkan hanya tahu hal-hal dasar kala usia itu. Yang kuingat adalah aku memilih gaun sederhana berwarna merah muda yang tersimpan baik di lemariku. 

Belum selesai aku melakukan persiapan, kekhawatiranku sungguh menjadi kenyataan. Hujan. Langit senjaku tak kelihatan. Aku khawatir rencana kami tak terealisasikan.

Aku meraih ponselku dan mengiriminya sebuab pesan.

"Hujan. Kamu tetap akan datang?," tanyaku melalui pesan yang tak lama langsung mendapat balasan.

"Jadi, tak apa. Aku akan tetap jalan. Tunggu aku ya," balasnya.

Aku berdandan dengan hati yang murung mengikuti suasana gelap karena mendung dan hujan. Hujan cukup sering membawaku pada situasi dimana hati terasa tak terlalu riang untuk bertualang. Kala itu, hujan sudah menjadi hal yang sangat ingin kuhindari di kala ingin bepergian.

10 menit menuju pukul tujuh, suara kendaraan dari arah atas terdengar mendekat ke pekarangan. Aku yakin itu dia. 

Aku berlari menuju pintu ruang tamu, melintasi teras kecilku hingga sampai di pagar coklat di pekarangan rumahku. 

Dia menunjukkan senyumnya dengan wajah yang terlihat basah. Aku menariknya segara masuk ke area pekarangan. Hujan semakin kencang menderu jalanan. Genangan sudah mulai terlihat di tengah jalanan kecil di perumahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun