Mohon tunggu...
Riska DwiA
Riska DwiA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa tingkat akhir jurusan biologi murni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menarik! Potensi Perkebunan Bunga Krisan di Desa Kemawi sebagai Agrowisata Petik Bunga

28 Juli 2022   11:15 Diperbarui: 28 Juli 2022   11:17 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Desa kemawi merupakan desa yang berada di kecamatan Sumowono, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Desa kemawi dipimpin oleh seorang kepala desa. Desa kmawi memiliki total luas tanah yang dimanfaatkan sebagai sawah, perkebunan, hutan dll seluas 147, 89 Ha. Pemanfaatan tanah di dea kemawi di dominasi sebagai perkebunan dan sawah. Adapun sayur dan buah yang dibudidayakan di perkebnan desa kemawi diantaranya yaitu bawang daun, kubis, cabai, tomat, bawang merah, bawang putih, sawi, bunga krisan dll.

Dari beberapa perkebunan yang terdapat di desa kemawi dapat dijadikan tumpuan untuk peningkatan Kesejahteraan yakni dengan mengoptimalkan potensi agrowisata. Agrowisata di definisikan sebagai sebuah bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan usaha agribisnis sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi, dan hubungan usaha di bidang pertanian (Nurwanda. 2020). Salah satu perkebunan yang dapat dijadikan sebagai agrowisata yaitu perkebunan krisan. Bunga krisan (Chrysanthenum) di perkebunan warga desa kemawi memiliki keindahan tersendiri, hal ini di dukung dengan daam satu perkebunan terdiri dari brbagai macam warna seperti putih, kuning cerah, merah muda, ungu dll.

Selama ini bunga krisan yang selesai di panen bisa langsung di jual ke pasar bunga yang berada di bandungan ataupun dijual ke pengepul terlebih dahulu.  Perkebunan bunga krisan di desa kemawi menjadi hak milik perseorangan dan juga sebagai sumber penghasilan tambahan bagi warga. perkebunan krisan dapat dijadikan sebagai wisata pertanian (Agrowisata) karena memiliki keindahan pemnadangan hamparan bunga krisan yang berwarna-warni, berada di dataran tinggi. keberadaan tanaman tersebut dan udara yang sejuk dapat menjadi daya Tarik untuk menarik minat wisatawan.

Agrowisata di perkebunan bunga krisan ini bukan semata-mata untuk usaha atau bisnis yang menjual jasa bagi pemenuhan konsumen akan pemandangan yang indah dan udara yang segar, namun juga dapat berperan sebagai promosi produk pertanian agar lebih dikenal oleh orang banyak dan juga dapat dijadikan media pendidikan bagi masyarakat dan wisatawan. Wisatawan dapat belajar cara memetik bunga krisan hingga perawatan pasca panen pada perkebunan bunga krisan (Hudalinnas.2021).

Agrowisata ini dapat menjadi cara alternatif untuk mengankat desa agar lebih berdaya dalam segi ekonomi. Biasanya agrowisata terletak di pedesaan sebagai desa wisata. Begitu juga dengan desa kemawi yang memiliki potensi wisata petik bunga krisan juga sudah memiliki tempat wisata grojokan klenting kuning. Konsep dari agrowisata petik bunga krisan ini yaitu wiasatawan dapat berkunjung di pagi atau sore hari saat waktu memanen bunga krisan. Selain waktu pagi atau sore hari, pengunjung yang berkunjung saat siang hari akan mendapat sosialisasi berupa cara merawat ataupun menanam bunga krisan.

Sumber referensi:

Hudalinnas, M dan Silviana, I. 2021. Fruit Picked As A New Social-Economic Habitus For Dusun Kuniran Community, Jekek Nganjuk. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. Vol 13 No.1
Nurwanda, A. 2020. Analisis Potensi Agrowisata di Kabupaten Ciamis. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara. Volume 7 Nomor 3

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun