Kalimantan adalah salah satu pulau di Indonesia yang kaya akan keanekaragaman hayati. Masih banyak sekali kekayaan alam dari pulau Kalimantan yang belum diketahui oleh warga negara Indonesia, atau bahkan warga Kalimantan pun belum sepenuhnya tahu. Salah satu keanekaragaman hayati hutan Kalimantan yang belum dikenal oleh Masyarakat adalah buah Elai.
Buah Elai adalah salah satu buah yang hanya bisa ditemukan di hutan Kalimantan. Buah ini sering juga disebut sebagai "durian tanpa bau". Hal ini dikarenakan buah Elai memiliki bentuk yang sama persis dengan buah duriah namun tidak beraroma tajam seperti buah durian. Elai tumbuh secara liar di hutan-hutan Kalimantan dan menjadi salah satu buah khas yang tidak hanya bisa dinikmati oleh Masyarakat lokal, tetapi juga bisa menarik perhatian peneliti dan penggemar kuliner dari luar daerah.
Buah Elai memiliki kulit yang keras dan berduri tajam, namun saat dibelah tidak adab au menyengat yang menguar seperti pada buah durian. Daging buah Elai berwarna kuning ke jingga, lembut, dan memiliki rasa yang manis disertai gurih, persis seperti durian yang sudah matang namun tidak sekuat durian. Dengan segala kemiripannya dengan buah durian dan ke khasannya yang tidak memiliki bau yang kuat, buah Elai dapat menjadi pilihan bagi Masyarakat ingin makan durian tetapi tidak kuat dengan baunya yang menyengat dan rasanya yang terlalu kuat. Buah ini biasa ditemukan di hutan Kalimantan yang masih asri, dan hanya pada musim tertentu. Hal inilah yang membuatnya menjadi buah yang cukup langka dan Istimewa bahkan bagi penduduk lokal sekalipun. Karena keunikannya, buah Elai kini sudah mulai dikenal diluar Kalimantan, meskipun distribusinya masih terbatas pada daerah tertentu. Bahkan tak jarang Masyarakat luar daerah atau bahkan luar negeri datang ke Kalimantan hanya untuk mencicipi buah yang satu ini. Akan tetapi karena buah ini juga termasuk buah musiman, maka tak jarang pula yang tidak dapat merasakannya padahal sudah jauh-jauh datang ke Kalimantan.
Masyarakat di Kalimantan, terutama Kalimantan Timur sudah lama sekali memanfaatkan buah ini sebagai bagian dari konsumsi sehari-hari ketika musimnya telah tiba. Di beberapa desa, Elai bisa menjadi hidangan yang khas dalam beberapa perayaan tertentu. Selain bisa dikonsumsi secara langsung, daging buah elai juga dapat diolah terlebih dahulu untuk dijadikan es krim, keripik, dan berbagai olahan lain. Beberapa restoran dan pasar lokal mulai menjual Elai, baik dalam bentuk segar atau dalam bentuk olahan, menjadikannya sebagai bagian dari kekayaan kuliner khas Kalimantan. Dengan segala keunikannya inilah, bila dikelola dengan baik dapat menjadi potensi ekonomi yang besar.
Elai memiliki potensi yang besar untuk lebih dikenal luas oleh Masyarakat, baik sebagai komoditas kuliner maupun sebagai daya tarik wisata. Elai bisa lebih dikenalkan lagi melalui festival-festival kuliner sebagai oleh-oleh khas daerah sehingga buah ini bisa menarik perhatian lebih banyak orang. Selain dapat memperkenalkan buah khas Kalimantan, Masyarakat juga bisa membukan peluang baru bagi perekonomian Masyarakat setempat. Akan tetapi, keberadaan buah ini menjadi salah satu tantangan yang cukup besar, konversi lahan yang bisa mengancam habitat aslinya dihutan. Oleh karena itu, penting sekali untuk selalu menjaga kelestarian hutan Kalimantan agar keanekaraman hayati dari pulau ini dapat terus terjaga dengan baik, buah-buahan khas seperti Elai juga dapat terus dinikmati bahkan oleh generasi-generasi mendatang. Melalui pemanfaatan yang bijak dan berkelanjutan, Elai tidak hanya bisa melestarikan alam pulau Kalimantan, tetapi juga bisa menjadi sumber pendapatan yang menguntungkan. Â Melindungi dan melestarikan buah Elai adalah bagian dari Warisan alam yang tak ternilai.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI