Mohon tunggu...
Riska Ayu Damayanti
Riska Ayu Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

---

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ciplukan (Physalis angulata Linn.) "Si Kecil" Berjuta Manfaat dari Antidiabetes hingga Covid-19

30 Mei 2022   19:54 Diperbarui: 30 Mei 2022   20:28 3783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh :Riska Ayu Damayanti 

Mahasiswa D3 Keperawatan, Fakultas Vokasi, Universitas Airlangga

Alam dengan segala kekayaannya, apa yang tersimpan dalam alam sangat melimpah dan beragam. Seperti  pada  tanaman satu ini yaitu  (Physalis angulata Linn.). Taukah kalian apa itu (Physalis angulata Linn.)? Nama ini tentu cukup asing bagi Sebagian besar orang khususnya orang awam. (Physalis Angulata Lin.)  memiliki berberapa sebutan, yang paling umum dikenal dengan nama ciplukan. Adapun diberberapa daerah seperti Sunda tanaman ini dinamai cecendet dan di Madura dinamai dengan yor-yoran.

Ciplukan (Physalis angulata Linn.) merupakan tanaman liar yang sangat mudah dijumpai di tegalan, ladang, sawah, maupun hutan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan sendirinya dan bahkan akan sangat subur tanpa memerlukan pupuk. Lalu apa saja manfaat tanaman liar satu ini? dan menggapa harus dijeluki si kecil berjuta manfaat? Untuk memahami lebih lanjut, yuk simak artikel ini sampai selesai!

Ciplukan (Physalis angulata Linn.) merupakan tanaman herba dari famili Solanoceace. Tanaman ini mudah tumbuh didaerah dataran rendah dengan kisaran ketingian hingga 1200 m diatas permukaan laut sebagai tumbuhan liar.

Ciplukan (Physalis angulata Linn.) mengandung senyawa kimia seperti flavonoid, saponin, alkaloid, fisalin A, fisalin B, wirafisalin B, terpen dan asam sitrat. Secara tradisional, tanaman ini digunakan sebagai obat pencahar, obat bisul, gusi berdarah, encok, jantung lemah, terkilir, kencing nanah, kencing manis daun dan buahnya), radang testis, diuretic, infeksi kerongkongan, susah kencing, ayan, perut nyeri, kecacingan, radang saluran pernafasan, dan sakit kuning dari buahnya yang telah masak (Sujiatmo, dkk, 2011). Selain itu efek farmakologis dalam ciplukan (Physalis angulata Linn.) juga dapat sebagai obat antidiabetes, hipertensi, radang tengorokan dan untuk meningkatkan jumlah sel Langerhans dan merangsang insulin terlepas dari sel beta.

Dari penelitian yang telah dilakukan oleh berberapa peneliti menyebutkan bahwa ekstraksi air herba ciplukan (Physalis angulata Linn.)  mempunyai efek antidiabetes. Senyawa terpenoid yang terkandung dalam tanaman ini akan merangsang regenerasi sel Langerhans sehingga kerusakan sel Langerhans khususnya sel beta dapat berkurang secara bertahap dan menjadi normal jumlahnya. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh pratiwi (2021) juga menunjukkan bahwa docking senyawa dari tanaman ciplukan  dapat berintraksi lebih baik dibandingkan obat antidiabetes Thiazolinedione.

Pembuatan Ekstraksi Herba Ciplukan

Pada dasarnya ciplukan (Physalis angulata Linn.)  dapat dikonsumsi secara langsung ketika buahnya sudah masak. Buah ceplukan yang telah masak ditandai dengan ukuran buahnya yang akan lebih besar dari sebelumnya serta warna kulitnya akan berubah kekuningan. Untuk isi buah tersebut, akan berwarna agak kekuningan. Buah ceplukan terasa agak asam dan manis. Didalam buah ceplukan terdiri dari butiran-butiran kecil dan air sehingga ketika dikunyah akan langsung pecah dan menimbulkan sensasi tersendiri di mulut. Secara sederhana pembuatan ekstraksi ceplukan dapat dilakukan dengan menjadikan herba ciplukan dalam bentuk serbuk dengan mengeringkannya dibawah sinar matahari kemudian digiling. Untuk pembuatan ekstraknya dilakukan dengan cara perebusan yautu memasukan serbuk ke dalam kantung kain  dan ditambahkan air dengan perbandingan 1:1, lakukan perebusan secara dua kali masing masing 30 menit (untuk 5:5) kg. Kemudian diuapkan dalam bejana untuk memperoleh ekstrak kental yang kemudian dikeringkan dalam oven pada temperature kurang lebih 60  derajat celcius hingga mendapatkan ekstrak kering dan diserbuk.

Altrnatif yang lebih sederhana juga dapat dilakukan dengan mengolah buah ciplukan (Physalis angulata Linn.)  menjadi sirup maupun selai, dimana ini dapat meningkatkan daya simpan dan dapat menambah nilai jual buah ciplukan (Physalis angulata Linn.).

Tanaman yang memiliki antioksidan cukup tinggi ini juga cocok dikonsumsi di musim pandemi seperti ini. Di era covid-19, selain menjaga kebersihan dan mematuhi protocol kesehatan, masyarakat juga harus cerdas memilih makanan yang sehat dan bergizi. Covid-19 selain membawa dampak pada bidang kesehatan juga memberi pengaruh pada sektor ekonomi. Berberapa masyarakat mengalami penurunan dan bahkan kehilangan sumber penghasilan, namun dituntut untuk tetap menerapkan pola hidup sehat. Hal tersebut tentu menjadi salah satu beban tersendiri. Untuk itu perlu pemberian edukasi tentang manfaat buah ceplukan yang dapat dikonsumsi sebagai salah satu sumber antioksidan yang ramah dikantong.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun